Monday 14 March 2016

25 Ribu Pelanggan PDAM Disuguhi Air Keruh

Sejak sepekan terakhir pelanggan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tarum Karawang mengeluhkan buruknya kualitas air yang dipasok perusahaan plat merah tersebut. Itu belum termasuk kecilnya kucuran air yang sampai ke bak mandi pelanggan, bahkan ada yang sampai tidak teraliri. Sementara PDAM berkilah itu akibat terganggunya bahan baku air lantaran curah hujan yang jatuh di hulu di daerah Bandung.

Kabag Hubungan Langganan PDAM Tirta Tarum Karawang, Kiki Kurniawan, dihubungi terkait itu, Senin (14/3), hanya menjanjikan secepatnya kualitas pasokan air PDAM ke pelanggan akan kembali normal. "Karena bahan baku air buruk, PDAM kesulitan dalam memproduksi air bagi pelanggan. Akhirnya, kebutuhan air bagi 25 ribu pelanggan di Karawang Kota menjadi terganggu," tandasnya.

Kiki menandaskan selama ini kualitas air PDAM Karawang masih terpengaruh kondisi cuaca di Bandung. Curah hujan di daerah yang disebut hulu itu bisa menentukan baik atau buruknya kualitas air. Termasuk juga besar dan kecilnya kucuran air yang sampai di rumah warga, terutama bagi pelanggan yang berada di arah wilayah kerja Karawang Kota. "Jadi akibat di hulu Bandung hujan terus mengganggu produksi air kita," ujar Kiki lagi.

Kiki menjelaskan secara teknis bagaimana ganggung itu bisa terjadi. Termasuk kecilnya air yang sampai ke bak-bak mandi di rumah pelanggan. Itu terjadi lantaran tingkat kekeruhan yang tinggi mencapai diatas 4 ribu NTU (Nephelometric Turbidity Unit) atau air bakunya. Sehingga mengakibatkan aliran tidak normal. "Pasokan air untuk cabang Karawang Kota beberapa hari ini menjadi terganggu karena kekeruhan bahan baku mencapai 5 ribu NTU membuat produksi air keluar kecil. Ini membuat kekeruhannya diatas ambang batas, sehingga distribusi kita kecil," imbuh dia.

Akibatnya, terang Kiki, ada sekitar 25 ribu pelanggan PDAM di Karawang Kota pasokannya terganggu. Apalagi, saat ini ada hanya satu pompa yang beroperasi, sehingga membuat produksi tidak optimal. "Ini pengaruhi curah hujan. Kalau tingkat kekeruhannya tinggi di hulu maka itu akan mempengaruhi bahan baku kita," tukasnya.

Meski begitu, diakui Kiki saat ini kondisi air sudah mulai membaik. Sehingga kekeruhan air yang menjadi bahan baku ini sudah dibawah ambang batas. Ia berjanji kedepan pasokan aliran air bagi 25 ribu pelanggan ini sudah kembali normal. "Kemaren ada yang tidak teraliri tetapi sekarang sudah normal kembali," tandasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 22:42

No comments:

Post a Comment