Monday 30 November 2015

Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

Tingkatkan Pelayanan Masyarakat
*HUT Korpri Tanpa Dihadiri Plt Bupati

Netralitas anggota korpri dalam pesta demokrasi, khususnya pemilu kepala daerah yang akan digelar akhir tahun ini, kembali diingatkan. Aparatur berseragam batik ini tidak diperbolehkan mengikuti politik praktis dan berpihak kepada salah seorang calon.

"Aparatur pemerintah harus menjaga netralitas serta tidak menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan kampanye pemilukada. Anggota korpri harus fokus pada tugas dan fungsinya, sehingga dapat memberikan pelayanan publik terbaik kepada masyarakat tanpa ada diskriminasi kepada siapapun juga," ucap Sekda Teddy Rusfendi.

Sekda membacakan pesan tertulis Presiden Joko Widodo yang disampaikan serentak di seluruh kota dan kabupaten, Senin (30/11), saat peringatan Hari ulang tahun  Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Ke-44.
Peringatan ini digelar dengan upacara yang berlangsung di Plaza Pemda Karawang. Sayangnya, di momentum berbahagia bagi PNS ini Plt Bupati Karawang lebih memilih untuk cuti kerja terkait dengan adanya agenda Pilkada. Padahal dalam upacara tersebut dihadiri oleh para anggota Korpri dari berbagai dinas/instansi yang ada di Kabupaten Karawang.

Sekda Teddy Rusfendi dalam kesempatan tersebut menyampaikan amanat tertulis dari Presiden Jokowi kepada para aparatur pemerintah. Dalam amanatnya Presiden RI mengatakan sesuai dengan tema HUT Korpri Tahun ini yaitu Dengan Memperkokoh Netralitas dan Profesionalitas, Korpri siap Menyukseskan program nawacita melalui gerakan ayo kerja menuju terwujudnya kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat ini adalah tema yang di usung ini menurut Presiden sangat Tepat dan Relevan.

Pengharapan masyarakat saat ini terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik sangat besar. karenanya PNS sebagai insan aparatur negara dituntut untuk mampu memberikan pelayanan publik yang semakin cepat,  mudah, terjangkau dan terukur. Dia yakin dan percaya, saudara-saudara sanggup untuk melaksanakannya. Lima amanat yang ingin saya sampaikan, adalah sebagai berikut, pertama lakukan percepatan reformasi birokrasi di semua tingkatan. Lakukan reformasi birokrasi tanpa basa-basi, cari terobosan serta cara-cara baru dengan menghindari business as usual.

Secara terpisah Ketua Korpri Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri menegaskan,  seluruh anggota Korpri tidak terlibat politik praktis menghadapi Pilkada 9 Desember nanti. Menurutnya Korpri sebagai organisasi professional harus bisa menempatkan posisinya  secara profesional dan proporsional sehingga bsa bersikap netral dalam Pilkada nanti. “Kami sudah mengirim edaran kepada seluruh anggota Korpri dimanapun mereka bertugas untuk mengambl sikap netral. Sejauh ini kami belum menemukan tanda-tanda adanya keberpihakan untuk mendukung salah satu calon,” kata Acep.

Menurut Acep, jumlah keseluruhan anggota Korpri mencapai 13.000 anggota, paling rawan dimasuki kepentingan politik menjelang Pilkada nanti. Hanya saja pihaknya sudah mengatisipasi kemungkinan ada pihak yang memanfaatkan organisasi Korpri untuk tujuan politik Pilkada. "Kami terus menerus melakukan himbauan kepada seluruh anggota agar tidak terlibat politik praktis. Himbauan ini sesuai dengan arahan Sekda agar Korpri bersikap netral,” katanya.

Acep memastikan secara organisasi Korpri aman dari pengaruh politik siapapun jelang pelaksanaan Pilkada nanti. Hanya saja secara individu dia mempersilahkan anggotanya untuk  menunaikan hak politik masing-masing untuk memilih salah satu calon yang ada. “ Silahkan gunakan hak politik untuk memilih, asal jangan aktif untuk mengajak orang lain memilih salah satu calon,” ucapnya.

Sementara itu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat mengamankan berlangsungnya kampanye mengaku melihat sejumlah Pegawai Negeri Sipil(PNS) yang mengikuti kampanye terbuka calon bupati dan wakil bupati yang dilakukan di Lapangan Karangpawitan, kemarin. Hal itu dikatakan Kepala Satpol PP, Widjodjo yang mengaku mendapat laporan  ada beberapa PNS yang mengikuti  kampanye  saat kampanye pasangan Cabup Saan Mustopa dan cabup Cellica di gelar kemarin. Menurutnya seluruh PNS yang mengikuti kampanye tersebut sudah paham aturan, namun mereka tetap cuek dan pura-pura tidak tahu. “Padahal sudah tertera dalam aturan, namun,mereka tetap saja melanggar,” katanya. (*)

Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 22:21

Polisi Ringkus 10 Pengedar dan Bandar Togel

Polisi Ringkus 10 Pengedar dan Bandar Togel
Satnarkoba Polres Karawang mengamankan sekitar 780 gram sabu-sabu dan 1 kg ganja serta menangkap 10 orang pengedarnya selama berlangsung Operasi Anti Narkoba (Antik) sejak 22 hingga 31 Oktober lalu.

Kasat Narkoba, AKP Ahmad Faisal Pasaribu, Senin (30/11) mengatakan, ke sepuluh orang tersangka itu dua diantaranya merupakan Target Operasi (TO) dan delapan orang non target operasi (non TO). “Sebagaian besar yang kami tangkap dalam operasi antik merupakan pengedar narkotika jenis sabu-sabu dan lainnya pengedar ganja. Peredarannya di daerah pinggiran kota Karawang titik kawasan rawan narkoba,” katanya.

Operasi ini merupakan agenda tahunan yang bersifat nasional. Tujuan operasi ini untuk mencegah peredaran narkoba dan menangkap pelakunya. Para tersangka kini meringkus di sel tahanan Mapolres Karawang. Mereka diancam dengan pasal 114 ayat (1) jo 111 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman penjara minimal 4 tahun.

Sementara, ditempat terpisah Reskrim Polres Karawang pun meringkus dua bandar togel beromset Rp 300 ribu per hari di sebuah rumah di kampung Pejaten, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek. Bersama para pelaku,  petugas juga mengamankan sejumlah perangkat judi serta uang  hasil perjudian. Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Doni Satria Wicaksono, melalui Kanit Jatanras Iptu Adis Iskandar, mengatakan, dua orang tersebut masing-masing Sarim bin Abrag (54) dan Entis (65), warga Kampung Babakan Cikampek, Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya Karawang. Keduanya diciduk petugas saat serah terima uang hasil judi togel.

"Para pelaku kami tangkap atas laporan dari masyarakat. Kami tindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku," kata Adis, Senin,(30/11).

Kasus judi togel terpantau masih marak di lingkungan masyarakat Karawang. Untuk itu, semampu mungkin pihaknya terus mengungkap dan menangkap para pelaku praktik judi togel yang operasinya terselubung. Alhasil, kata Adis, pada Senin (23/11) pukul 23.00 WIB, petugas mendatangi dan melakukan penyelidikan ke lokasi yang sempat dilaporkan warga kerap dijadikan transaksi judi togel. "Saat itu kami mendapati tersangka Entis tengah menyetor uang kepada Abrag. Saat itu juga kami tangkap, dan sesuai dugaan sejumlah barang bukti pun kami amankan dari tangan tersangka," ungkapnya.

Dikatakan Adis, para tersangka tak berkutik saat petugas mendapati uang sebanyak Rp535 ribu, dan sejumlah perangkat judi togel berupa kupon, buki tafsir mimpi, bolpen lengkap dengan buku catatan, serta HP yang diduga digunakan sarana perjudian. Dari tersangka Abrag, kami sita uang sebesar Rp 235 ribu dan dari tersangka Entis disita uang sebesar Rp 367 ribu," paparnya.

 Menurutnya, kedua tersangka mengaku sebagai pelaku praktik perjudian Singapur, yang omsetnya rata-rata mencapai Rp 300 ribu per hari. Namun secara pasti persentase keuntungan yang didapat 20 persen dari total hasil penjualan kupon. "Kedua tersangka bersekongkol melakukan praktik judi togel dan di setor ke bandar besar bernama EK, yang saat ini masih dalam pengejaran kami," jelasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 22:15

Remaja Telukjambe Sumbang Darah

PERIKSA KESEHATAN: Pendonor menjalani pemeriksaan
kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan donor darah.
Organisasi kepemudaan Perumahan Puri Telukjambe (IPP Puteja), mengadakan kegiatan bakti sosial donor darah dan pentas seni serta ajang kreatifitas yang bertempat di Aula Mesjid Raya Puri Telukjambe, baru-baru ini.

Kegiatan yang melibatkan tiga Rukun Warga (RW) sekitar serta bekerja sama dengan Palang merah Indonesia cabang Karawang ini selain mengadakan aksi sosial juga menggelar berbagai kegiatan seni lainnya. Ketua Pelaksana kegiatan, Candra Wijaya mengatakan kegiatan itu merupakan wadah kreatifitas remaja sekitar untuk saling meningkatkan rasa persaudaraan antar remaja di lingkungan tempat tinggal mereka.

Kegiatan yang mengambil tema apresiasi kreatifitas sosial pemuda ini juga ikut melibatkan berbagai komunitas yang berada di Karawang. “Selain menampilkan sesi musik akustik di tengah jalannya donor darah, kita juga menampilkan berbagai pementasan seperti puisi yang kali ini di wakili dari komunitas fotosintesa, penampilan musik dari teater gabung Karawang dan aktrasi music dan magic dari komunitas Karawang Reptil Loveris ( Karel ) “ ujar Candra, Senin (30/11).  

Candra menambahkan, Semua sumbangan pakaian layak pakai, sembako serta uang yang dihasilkan di kegiatan ini semuanya akan disumbangkan kepada panti asuhan sekitar Telukjambe. “Semoga kegiatan seperti ini bisa menjadi momentum yang pas untuk lebih meningkatkan tali persaudaraan khususnya bagi remaja di sekitar perumahan Puri Telukjambe dan saya pun berharap kedepanya IPP Puteja akan kembali menyelenggarakan kegiatan seperti ini,” tutupnya. (*)  


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 22:14

LSM Ancam Lapor Cabup Curang

LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMB) menggelar konsolidasi nasional menjelang Pilkada serentak di Jawa Barat, Minggu (28/11). Kegiatan yang digelar di Hotel Swiss Bell In, ini dalam rangka menyamakan persepsi menjelang Pilkada serentak di Jawa Barat.

M. Sayegi Dewa, Ketua LSM GMBI Distrik Karawang mengatakan, sebagai bagian dari elemen masyarakat bawah, LSM GMBI akan ikut andil mengawal Pilkada ini supaya berjalan secara demokratis dan sesuai dengan aturannya sehingga pelaksanaan Pilkada serentak, khususnya di Jawa Barat bisa berjalan secara kondusif. “Pada intinya, selain   demokratis, sesuai rule (aturan) juga supaya berjalan secara kondusif,” imbuhnya.

Disinggung alasan digelar di Karawang, dijelaskan Dewa, karena Karawang merupakan salah satu kabupaten yang tingkat pelanggaran dan kekisruhannya diperkitakan besar di Pilkada serentak ini selain dari Kabupaten Pangandaran. “Awalnya acara ini akan kita gelar di Pangandaran. Karena satu dua hal pertimmbangan, akhirnya digelar di   Karawang. Kita fokuskan di Karawang dan Pangandaran. Karena memang dua daerah ini sangat rawan pelanggaran maupun kekisruhannya,” katanya.

Ia menegaskan bahwa semangat pengawalan yang dilakukan GMBI adalah untuk menciptakan agar Pilkada serentak ini berjalan lancar dan kondusif. Pihaknya minta agar para calon dan pendukungnya, tidak melakukan tindakan di luar aturan. "Kalau ada yang berbuat curang kita akan laporkan ke instansi terkait dan akan kita kawal sampai yang bersangkutan diberi sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.

Menurut Dewa, Pilkada serentak  ini merupakan pertaruhan demokrasi secara nasional. Artinya, kalau dinodai dengan ulah oknum-oknum yang berbuat curang dan menimbulkan kekisruhan, bukan hanya pemerintah saja yang tercoreng tapi masyarakat bawah pun  akan tersakiti. Karena anggaran  yang  dikeluarkan  untuk  pelaksanaan Pilkada  ini sangat fantastis mencapai miliaran untuk setiap daerah. ”Maka dari itu, mari kita bersama-sama untuk mengawal Pilkada ini supaya berjalan demokratis dan sesuai aturan. Karena kalau demokratis, lancar dan sesuai aturan, Pilkada ini akan menciptakan pemimpin berkualitas yang bisa memajukan daerah dan mensejahterakan rakyat,” pungkasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 22:11

Test Drive Grand New Avanza Bawa Pulang Innova

Test Drive Grand New Avanza Bawa Pulang Innova

Sejak dikenalkan pertengahan bulan lalu, Grand New Avanza dan Grand New Veloz diterima dengan penuh antusias oleh para penikmat otomotif Indonesia. Hal itu tak luput dari perhatian Auto2000 sebagai diler utama Toyota. Menanggapi besarnya antusiasme masyarakat, Auto2000 pun menggelar sebuah program yang diberi nama “Test Drive Grand New Avanza ataupun Grand New Veloz, berhadiah 1 unit Toyota Innova.”

Program yang dibuat Auto2000 ini digelar agar pelanggan dapat memiliki pengalaman dalam mengendarai Avanza dan Veloz baru, dengan pengembangan yang mengutamakan kenyamanan saat berkendara bersama keluarga. Dalam acara test drive berhadiah ini, sistem yang dilakukan Auto2000 adalah sistem kupon. Tiap pelanggan yang melakukan test drive akan mendapatkan satu kupon. Jika pelanggan juga melakukan pemesanan, kupon akan ditambah 4.

Grand New Avanza baru keluaran Toyota ini telah dikembangkan dalam berbagai aspek dan bagiannya. Kualitas yang semakin baik didukung oleh pergantian mesin VVT-i menjadi Dual VVT-i. “Teknologi ini memungkinkan tenaga yang disalurkan semakin besar dan bahan bakar menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan engine vibration yang semakin minim, membuat pengendara lebih nyaman saat berada di dalam kabin,” kata Supervisor Auto2000 Karawang Aryo Ardianto.

Sebagai mobil yang telah berkecimpung dalam dunia otomotif Indonesia selama 12 tahun, Avanza masih menjadi salah satu favorit konsumen dan menjadi market leader. Pada enam bulan pertama 2015 saja, Avanza telah sukses menjual 63.053 unit dengan pangsa pasar 45,4 %.

Angka diatas lebih besar dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya dimana pangsa penjualan Toyota hanya 41%. Auto2000 sendiri menyumbangkan 92% penjualan Toyota skala nasional dimana dalam rentang waktu enam bulan pada 2015, Auto2000 sukses menjual 58.128 unit Avanza.(*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 22:11

Monday 23 November 2015

Saan Optimiskan Jadi Bupati Karawang

Saan Mustofa
Meski hasil survei tidak menempatkan pasangan calon bupati-calon wakil bupati (Paslon Cabup-cawabup) Karawang nomor urut 6 diperingkat pertama dalam hal perolehan suara, Saan Mustofa, mengaku optimis memenangkan pertarungan pada 9 Desember 2015 nanti. Sebab, hasil survei itu masih diragukan.

“Meskipun nomor 3 saya tetap bersyukur dan tetap optimis menang. Sebab, start kami paling belakang. Saat yang lain sudah melaju sejak 2 tahun lalu, kami baru jalan ramadhan kemarin,”ujar Saan di RM Indo Alam Sari, Sabtu (21/11).

Kendati begitu, Saan tetap mempertanyakan siapa yang melakukan survei tersebut. “Tetapi saya tidak tahu persisi siapa yang melakukan survei tersebut, sehingga hasilnya seperti itu. Tetapi soal ada indikasi hasil survei itu disetting atau tidak, saya tidak tahu,” tambahnya.

Saan yang juga rekan satu partai calon incumbent, Cellica Nurrachadiana itu bahkan mengaku tetap optimis merebut kursi orang nomor satu di Karawang pada 9 Desember mendatang. Ia berdalih masih ada single vote yang belum menentukan pilihannya. “Di dalam survei tersebut juga masih terdapat single vote yang belum menentukan pilihan. Saya yakin potensi buat saya masih ada. Sehingga di masa-masa akhir ini kami akan bekerja lebih keras,” tandasnya.

Akan tetapi, ketika ditanya dari mana saja single vote tersebut, Saan hanya menjawab singkat. “Kalau itu saya tidak tahu karena saya tidak lihat sendiri hasil surveinya,” bebernya.

Tak jah berbeda, Ketua Tim Pemenangan Saan Mustofa-Iman Sumantri atau yang dikenal dengan jargon Sa’Iman, Dadang S. Muchtar, mengatakan, paslon lain telah memulai sosialisasi pencalonan sejak dua tahun lalu. Sementara pihaknya, baru memulai ramadhan lalu. "Cellica, Daday, dan yang lain sudah mulai duluan sejak dua tahun lalu. Lah saya dapat ilham mengenai jagoan calon baru bulan puasa lalu. Tapi alhamdulillah saat ini kami sudah bisa menyamai mereka. Akan tetapi saat ini saiman kini sudah bisa mengejar ketertinggalan tersebut,"tandas pria yang akrab disapa DSM itu.

Bahkan, DSM mengklaim 'kuda hitam' jagoannya dianggap lawan kuat oleh paslon lain. Sebab pihaknya memiliki kekuatan jaringan yang tidak dimiliki paslon lain. “Jangan salah loh,  loyalis DSM ditengah-tengah masyarakat masih kuat. Bahkan paslon saya himbau untuk silahturahmi kepada masyarakat minimal lima titik perhari. Kami saat ini dianggap salah satu lawan kuat,"tandasnya.

Apalagi, sambungnya, Sa'lman didukung dua mantan bupati yang mempunyai pengaruh kuat di Kota Pangkal Perjuangan. "Sejelek-jeleknya saya dan Ade Swara, kami masih mempunyai loyalis setia dan pengaruh di Karawang," ucapnya.

Akan tetapi, dirinya menghimbau agar tim pemenangan dan relawan tidak lengah. Sebab lawan politik juga patut dikatakan lawan kuat. “Ya kembali pada mulai kampanye yang saya ungkapkan tadi. Mereka sudah mulai sejak 2 tahun lalu,” katanya.

Menurutnya, dari enam paslon hanya empat yang mempunyai posisi kuat dalam Pilkada Karawang kali ini. Hanya saja, DSM enggan membeberkan keempat paslon tersebut. "Saya kira tidak perlu dibeberkan nama-namanya,"ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Karawang itu. (*)

Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:06

Lagi Asyik Pacaran Akbar Dirampok

Apes! Itu mungkin kalimat yang paling tepat dialamatkan kepada  Akbar (17) dan Yuli (17) warga Tanjungpura, Karawang Barat, saat nongkrong di sekitar depan Rumah sakit Umum daerah (RSUD) Karawang, Sabtu (21/11) malam lalu. Pasangan yang sedang memadu kasih ini menjadi korban dua pemuda mabuk yang datang secara tiba tiba mengacungkan senjata tajam. Keduanya hanya bisa pasrah ketika barang berharga mereka dilucuti kawanan begal itu

Menurut Akbar, peristiwa penodongan yang menimpa dirinya terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, saat ia sedang nongkrong bersama pacarnya nongkrong tak jauh  RSUD Karawang. Tiba-tiba kedua pelaku yang saat itu meengendarai sepeda motor Mio hitam  berhenti dihadapan mereka dan tanpa basa basi, keduanya langsung meminta uang untuk tambahan beli minuman keras (miras) sembari menodongkan senjata tajam jenis pisau.

"Mereka  datang menghampiri kami dan langsung minta uang  buat tambahan beli miras tapi saya tolak. Tiba-tiba temannya marah dan  langsung mengeluarkan  sangkur dan ditempelkan  ke arah perut. Saya menyerahkan uang sebesar Rp 20 ribu tapi malah mereka tambah beringas," jelas Akbar.

Kedua pelaku, lanjut Akbar bukannya senang setelah diberi uang. Mereka malah semakin ngotot dan lebih beringas.Khawatir ancamannya benar-benar terjadi,  Yuli   mencoba melerainya dengan mengatakan. "Udah dong kan udah dikasih uang" kata Yuli. Kedua pemuda itu sama sekali tidak menggubris permintaan Yuli, mereka malah terlihat semakin nekat sehingga Akbar dan Yuli hanya bisa pasrah ketika pelaku meminta hape berikut dompet."Saya hanya bisa pasrah ketika pelaku  ngerampas tiga hape kami dan dompetku,"jelasnya.

Akibat peristiwa itu, korban harus kehilangan dompet berisi uang sebesar Rp 250 ribu, kartu pelajar dan STNK. Akbar mengaku akan melaporkan tindakan kedua pelaku ke aparat kepolisian. "Saya akan segera buat laporan polisi dan semoga saja polisi dapat menangkap mereka. Sebab, menurut informasi dari warga sekitar, kedua pemuda itu merupakan warga sekitar RSUD Karawang," pungkasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:05

Avanza Terbakar di Tol

KOBARAN api melalap avaza nahas berwarna biru di ruas tol KM 47.
BELUM diketahui penyebab terbakarnya. Namun kobaran api yang membalut Toyota Avanza di Jalan Tol Cikampek, KM 47 arah Jakarta ke  Cikampek, Minggu (22/11) ini membuat ruas jalan itu tersendat. Untung petugas cukup sigap sehingga begitu api berhasil dipadamkan arus lalulintas yang sempat macet hingga satu kilometer kembali lancar.

Data yang berhasil kami himpun, petugas pemadan kebakaran yang tiba dilokasi begitu mendapat informasi tidak langsung berhasil memadamkan api yang membakar Avanza nahas tersebut. Petugas sempat berjibaku dengan api bahkan beberapa kali terdengar ledakan kecil. Baru setelah sekitar 30 menit api berkobar petugas akhirnya berhasil menjinakkan api.

Tidak lama api dipadamkan petugas keposian setempat yang sejak kebakaran berusaha melancarkan arus lalulintas langsung mengambil alih lokasi. Bangkai Avanza berwarna biru itu dievakuasi. Petugas sendiri usai evakuasi tersebut mengaku belum mengetahui sebab terbakarnya kendaraan tersebut. Petugas operator Jasa Marga, Dewi, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa terbakarnya mobil di lajur kiri jalan itu. "Peristiwa terjadi sekitar jam 12.18 WIB, kami belum mendapat informasi lanjutan. Imbas kemacetan kurang lebih satu kilometer," ujarnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:05

Optimalkan Potensi Wira Usaha Tekan Pengangguran

Untuk menekan angka pengangguran di Karawang, pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Karawang, H Akhmad Marjuki (HAM)-Dedi S Gumelar (Miing)  akan memaksimalkan potensi kewirausahaan bagi angkatan kerja di Karawang. Pernyataan tersebut disampaikan paslon yang diusung PDI Perjuangan, PBB dan Hanura dalam debat publik cabup-cawabup, Sabtu (21/11).

“Memang kita harus mendesak kalangan pengusaha di Karawang untuk menyerap tenaga kerja lokal. Namun kita harus menyiapkan dulu Balai Latihan Kerja (BLK) di setiap Kecamatan agar tenaga kerja kita siap bersaing dengan yang lainnya. Tetapi yang tak kalah penting, tentu kita juga harus mendorong jiwa kewirausahaan. Kita jangan sampai punya pikiran, selepas sekolah jadi PNS dan karyawan saja. Mari kita ciptakan pengusaha-pengusaha baru bagi masyarakat Karawang,” ujar Cawabup, Miing.

Hal tak jauh berbeda disampaikan pula oleh cabup H Akhmad Marjuki (HAM). Dirinya menyatakan, tingginya angka pengangguran di Karawang, karena memang dirasa ada pengabaian untuk menuntaskannya. Pihaknya berkeyakinan, apabila data lulusan siswa sekolah menengah atas atau kejuaruan diurai secara benar, tentu penyiapan tenaga kerja yang terlatih dan terdidik bisa dilakukan. Sehingga, para angkatan kerja bisa diserap dunia industri dengan skill dan keterampilannya.

“Setiap tahun, kita harus hitung betul, berapa puluh ribu lulusan SMA/SMK. Berapa persen yang melanjutkan kuliah, berapa persen yang mencari kerja dan berapa persen yang berwiraswasta. Tentunya, dengan data yang akurat, kita bisa mempersiapkan perangkat keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kalau ini berjalan dengan baik, saya yakin pengangguran di Karawang akan terus berkurang,” terang Marjuki.

Terkait dengan seringnya muncul keluhan buruknya pelayanan publik, cabup Saan Mustopa menggaris bawahi prinsip untuk memudahkan segala urusan bagi masyarakat. hal itu ditegaskannya, karena sering kali dirinya menerima keluhan sulitnya masyarakat untuk mempunyai kartu identitas penduduk (KTP). “Kalau memang bisa mudah, kenapa harus dipersulit. Saya rasa, saat ini masih banyak masyarakat pelosok dan pesisir yang sudah membayar dan menunggu lebih empat bulan, tapi KTP juga tak kunjung jadi. Ini bentuk pelayanan publik yang buruk, yang harus diperbaiki,” tandasnya.

Sedangkan  Cabup Daday Hudaya menyatakan, pelayanan publik tergantung dari komitmen pimpinannya. Menurutnya, kalaupun harus dilakukan jemput bola, saya akan datangi ke kecamatan atau desa untuk saya teken. Sudah serahkan saja sama pasangan DAI,” ujarnya singkat.

Semua Paslon sepakat, kalaupun memang kenyataanya masih terdapat kelemahan pelayanan publik, untuk mendistribusi kewenangan pelayanan ke kecamatan bahkan desa. Hal itu merupakan bentuk solusi keruwetan pelayanan terkait kebutuhan administrasi masyarakat yang kesulitan akses menjangkau pusat kota Karawang.

Hal lain yang menjadi fokus debat yang ditayangkan melalui siaran langsung di Kompas TV tersebut yakni soal pendidikan. Diketahui bersama, tingkat indek pendidikan Karawang baru 7,5 tahun. Hal itu, sama artinya rata-rata masyarakat Karawang baru mencapai taraf lulusan SD atau putus kelas II sekolah SMP. Mensikapi hal itu, cabup Nace Permana mengharapkan ada perubahan pola pengajaran di sekolah. Termasuk, kata dia, harus diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. “Bagi kami, pelajar juga perlu ditambah pelajaran ekstra kurikuler,” tandas paslon nomer satu ini.

Tak jauh beda dengan Nace, cabup independen lainnya, Nanan Taryana yang juga berlatar belakang pendidik, mengaharapkan adanya komitmen perbaikan pendidikan dan pembangunan di Karawang dengan dimulai dari komitmen nurani pimpinan daerahnya. Pasalnya, tanpa nurani, mustahil pendidikan Karawang akan meningkat lebih baik. “Sebetulnya, semua tergantung mentalitas pemimpinnya. Tanpa adanya nurani sabagai dasar kita berbuat, bertindak dalam pembangunan, mustahil kemajuan akan kita alami,” terang paslon nomer lima ini. Sementara itu, cabup nomer tiga, Cellica Nurrachadiana menyampaikan saat ini untuk dunia pendidikan di Karawang sudah diberi porsi 30% anggaran dari APBD. Hal itu, kata dia, merupakan bentuk komitmennya memajukan dunia pendidikan yang perlu untuk dilanjutkan.

Terkait dengan masih lemahnya pelayanan publik, Cellica yang juga PLT Bupati Karawang tidak menyinggung sedikitpun program PATEN yang digulirkannya. Sejauhmana efektifitas dan hasilnya, ternyata juga tidak disampaikan. Namun, dirinya juga bersepakat untuk mendistribusi pelayanan sampai ke tingkat kecamatan atau bahkan desa. “kalau memang bisa ditangani oleh kecamatan atau desa, tentu untuk mempermudah pelayanan masyarakat, hal itu akan kami lakukan,” tandasnya.(*)

Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:04

Saturday 21 November 2015

Jambret Bermotor Satria FU Beraksi di Jalan Ahmad Yani

Jambret Bermotor Satria FU Beraksi di Jalan Ahmad Yani
Keamanan Karawang Kota kini dipertanyakan. Masyarakat merasa sudah tidak aman, bahkan ketika melintas di jalan raya. Aksi kejahatan ternyata tidak hanya terjadi ditempat sepi tetapi dikeramaian sekalipun para kriminil itu tanpa segan-segan berani beraksi tanpa pandang lokasi. Salah satunya adalah disepanjang ruas bypass Ahmad Yani.

Seperti Kamis (19/11) malam, korban bernama Irmawati (18) dan Nurul (20) pengendara sepeda motor honda scoopy yang dijadikan sebagai korbannya saat melintas di Jalan Ahmad Yani tepatnya di depan kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar, Kelurahan Karangpawitan, Karawang Barat, Kamis (19/11) malam. Akibatnya korban kehilangan uang, ponsel dan surat berharga lainnya.

Menurut warga Guro 2, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, aksi jambret tersebut terjadi ketika keduanya melintas di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) usai  menghadiri acara makan-makan di sekitar Jalan Interchange Karawang Barat. Namun, laju kenderaan terpaksa melambat setelah dipepet dua pemuda yang mengendarai Suzuki Satria FU.

Salah seorang pelaku langsung merampas tas yang diselendangkan di pinggang kanan Nurul. "Pas di jambret tas saya putus dan pelakunya langsung kabur. Tapi pas depan Hotel Omega pelaku langsung putar arah dan kabur ke arah Fly Over," kata Nurul.

Nurul mengaku sempat meminta tolong kepada warga sekitar maupun pengendara lainnya dengan teriakan "maling, maling". Malah, sempat terlihat beberapa pengendara motor lainnya yang berusaha mengejar pelaku. Tetapi, karena kedua pelaku memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, warga dan pengendara laainnya pun jadi kehilangan jejak. "Pelaku sulit dikejar karena kecepatan motornya sangat cepat," ucapnya.
Diakuinya, uang berhasil dibawa kabur penjahat tersebut sebanyak Rp 450 ribu, termasuk dua buah ponsel dan dompet. "Nilai uang memang tidak seberapa tapi, surat surat penting lainnya nilainya sangat mahal. Apalagi STNK motor juga ikut dibawa kabur," lanjutnya.

Sebelumnya hal serupa pun terjadi di ruas jalan yang sama. Korbannya ketika itu bernama Dewiyanti (30) sedang menunggu anaknya mengisi bensin di SPBU Jalan Ahmad Yani. tiba-tiba tasnya dijambret pengendara Yamaha Mio warna biru. Korban yang merasa kaget dengan aksi pelaku spontan meneriaki maling. Komunitas motor yang kebetulan sedang nongkrong dan pengendara lain yang mendengar teriakan korban, kemudian mengejar pelaku hingga tertangkap. Pelaku sempat menjadi bulan-bulan massa hingga babak belum sebelum diamankan petugas Polsek Karawang Kota.

Terkait itu Direktur Yayasan Yafa Institute Yakub Fauzi, yang sempat dimintai komentarnya mengenai aksi kejahatan jalanan, mengatakan selain Jalan Ahmad Yani ruas jalan yang juga rawan kejahatan serupa adalah jalan ByPass Ahmad Yani - Tanjungpura. Berdasarkan laporan yang berhasil ia terima, selama ini tindak kejahatan kerap menimpa masyarakat yang melintas di jalan tersebut. Selain begal, tindak kejatan seperti jambred juga kerap terjadi.

Lebih jauh ia membeberkan, tindak kejahatan tersebut terjadi ketika tengah malam hingga waktu subuh. Bahkan tak segan - segan untuk melukai korbannya. Banyak modus yang dilakukan pelaku ini, mulai dari berpura - pura memberitahu si korban kondisi motornya yang rusak, hingga langsung menyambar korbannya dengan senjata tajam. "Pelaku pura - pura kasih tahu motor olinya bocor, pas berhenti langsung di jambret," seru dia.

Selain tindak kejahatan, angka kecelakaan dijalan tersebut itu kerap memakan korban jiwa. Selain By Pass merupakan jalur cepat, minim penerangan disebut - sebut menjadi biang keladi dari munculnya tindak kejahatan dan kecelakaan di jalur ini. "Ini salah satunya karena kurang penerangan sehingga mengancam keamanan," kata Yakub.

Karena, jika kondisi jalan tersebut terang benderang, ia yakin pelaku kejahatan akan berfikir ulang untuk melakukan tindak kejahatan dijalur tersebut. Maka dari itu, pemerintah daerah harus berfikir untuk mengantisipasi tindakan kejahatan dengan menambah penerangan jalan. "Kalau terang saya yakin penjahat gak akan berani, apalagi kepolisian rutin patroli," imbuhnya.(*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 00:47

Friday 20 November 2015

BKP Klaim Kebutuhan Pangan Aman

AMAN: Stok beras kabupaten dinyatakan aman meski
Karawang dalam kondisi darurat sekalipus.
Untuk beberapa bulan kedepan stok beras masih aman. Meskipun menghadapi situasi darurat sekalipun,  masih mampu mengatasinya dengan stok yang dimiliki sekarang ini.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Karawang Abdul Aziz, Kamis (19/11) mengatakan itu. Dia mengklaim stok beras Karawang aman, meski dalam keadaan darurat sekalipun masih ada 60 ton beras jika mendesak untuk dikeluarkan. Menurut Abdul Azis, persediaan pangan itu disimpan di 30 lumbung pangan yang tersebar di 16 kecamatan  di Kabupaten Karawang .

Keberadaan lumbung pangan tersebut merupakan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada gabungan kelompok tani (gapoktan). Tiap gapoktan memperoleh Rp 50 juta dengan perincian Rp 20 juta untuk bangunan lumbung. Sedangkan sisanya Rp 30 juta untuk usaha pengadaan beras atau gabah. “Di Karawang ada sekitar 30 lumbung pangan. Keberadaan lumbung pangan tersebut membantu anggota gapoktan yang kesulitan memperoleh bahan pangan. Persediaan beras atau gabah di lumbung pangan bisa dipinjam  dan dikembalikan pada saat panen,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Abdul Azis, lumbung pangan juga membantu petani yang kesulitan menjual hasil panen. Sebab, lumbung pangan tersebut  juga membeli gabah atau hasil panen dari masyarakat dengan harga yang sama dengan pasaran. “Dengan adanya lumbung pangan ini petani tidak lagi menggantungkan nasibnya kepada tengkulak,” katanya.

Azis mengungkapkan untuk masalah  stok daging sapi di Karawang masih membutuhkan suplai dari daerah lain. Akan tetapi hal itu  tidak berpengaruh secara signifikan karena masih bisa diatasi. “Karawang hanya memenuhi kebutuhan 50 persen  dari kebutuhan akan daging sapi. Tetapi hal tersebut saya rasa tidak terlalu mengganggu. Apalagi saat ini Pemkab Karawang melalui Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan (Distanhutbunak) tengah menggagas kawasan peternakan terpadu,” katanya.

Sedangkan mengenai  inflasi, menurut Aziz, merupakan kewenangan pemerintah pusat. Hanya saja, pemkab harus turut mengendalikan.  Terutama untuk menjamin ketersediaan harga dan pasongan pangan strategis. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:51

BNNK Latih Mahasiswa Jadi Satgas Narkoba

BNNK Latih Mahasiswa Jadi Satgas Narkoba
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karawang melaksanakan pelatihan satgas Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) untuk mahasiswa selama empat hari sejak Kamis (19/11).

“Mereka ini juga sebagai kepanjangan tangan dan mitra BNNK Karawang, dalam mencegah peredarah gelap narkotika di kalangan kampus serta keluarga,” kata AKBP M Yullian, Kepala BNNK Karawang saat dihubungi lewat telepon, kemarin.

Dari kegiatan, BNNK Karawang berharap mahasiswa dapat mensukseskan program P4GN dari diri sendiri, lingkungan keluarga, dan lingkungan kampus. Sebanyak 15 mahasiswa dan 10 staf pengajar mengikuti kegiatan ini. Sebelumnya, BNNK Karawang mensosialisasikan program Advokat P4GN di lingkungan swasta, untuk pemilik Tempat Hiburan Malam (THM) yang ada di Karawang.

Kegiatan ini merupakan untuk menekan angka peredaran, pengalahgunaan, dan pemakai narkotika di kalangan penikmat hiburan malam di Karawang. Selain itu juga kita menekankan untuk karyawan THM supaya tidak berurusan dengan namanya narkoba. Karena kalau terbukti nantinya dapat diproses secara hukum. “Saya menekankan kepada karyawan THM, supaya mereka jangan sampai menjadi ajang bandar narkotika untuk mengedarkannya di tempat hiburan malam ini,” katanya.

Untuk pencegahan awal peredaran narkotika, kita juga menghimbau kepada pemilik THM untuk memasang pengumuman seperti spanduk atau stiker. Nantinya untuk pemasangannya di pintu masuk atau di setiap ruangan karaoke. Hal tersebut supaya para tamu atau penikmat hiburan malam mengetahui bahayanya narkotika. “Dari hasil kami operasi ke THM dengan melakukan test urine dan pemeriksaan, rata-rata pengunjung yang positif narkoba mereka memakainya diluar. Kami juga belum pernah menemukan pengunjung menggunakan narkoba di dalam ruangan karaoke,” ungkapnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:50

Benahi Layanan Pembuatan KTP

Benahi Layanan Pembuatan KTP
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) didesak agar melakukan pembenahan dalam pelayanan pembuatan administrasi kependudukan. Banyak hal yang mesti diperbaiki selain masalah keterlambatan jaringan dan susah online. Lamanya masa pembuatan administrasi kependudukan pun jadi persoalan yang membutuhan perhatian serius.

Seperti diungkapkan pemerhati masalah sosial, Adung Miharja, kemarin. Menurut dia Disdukcatpil harus secepatnya menata kembali program dan sistem kerja dinasnya. Adung menuturkan, proses pembuatan administrasi kependudukan 14 hari kerja, tapi kenyataanya sampai saat ini diberikan surat sementara e-KTP. Semua harus dilakukan pembenahan, serta kemudaham dalam pelayanan harus diperkuat.  Administrasi kependudukan sangat berguna dalam berbagai hal, sehingga masa kerja pembuatan tersebut harus dilaksanakan. "Kita lihat banyak masyarakat yang mengeluhkan, karena lama jadinya administrasi kependudukan tersebut," katanya.

Dia menambahkan, dinas terkait harus membuat program pembuatan administrasi kependudukan secara serentak, karena sangat membantu masyarakat. Dinas harus melakukan perbaikan dari keluhan masyarakat, agar pelayanan paten dapat optimal. Pelayanan pembuatan administrasi kependudukan, tinggal melihat kinerja pemerintahan.

"Pasti yang banyak pelayanan administrasi kependudukan, tapi lihat masih harua diperbaiki kembali," pungkasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:49

Penerapan Kurtilas Terkesan Dipaksakan

Penerapan Kurtilas Terkesan Dipaksakan
Penerapan Kurikulum 2013 (Kurtilas atau K-13), terutama dalam hal pengolahan nilai dan pengisian rapor, paling banyak menyita perhatian, khususnya di kalangan para guru yang jujur saja masih banyak yang bingung dengan instrumen penilaian K-13. Titik kulminasinya terjadi di akhir semester  ketika sekolah harus menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada orang tua siswa.

Pemerhati masalah pendidikan Bangga Heriyanto S.Sos, beberapa waktu lalu, melalui Opininya yang disampaikan lewat surat elektronik, mengatakan banyak sekolah yang menunda pembagian rapor karena guru belum mengisi daftar nilai. Bahkan, ada juga sekolah yang sampai semester berikutnya belum membagikan rapor kepada orang tua. Masalah ternyata tidak berhenti hingga soal pembagian rapot yang molor, tetapi  juga setelah musim pembagian rapor berlalu, giliran orang tua yang bertanya-tanya,  kok rapornya seperti ini.  Kok deskripsi nilai pelajaran A ada di pelajaran B, rapornya mirip makalah dan terakhir kok cuma diprint. “Semuanya jadi terasa serba tergesa-gesa,” ucap Bangga. 

Contohnya, lanjut Bangga, ada Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Karawang yang memaksa menggelar pelatihan pengisian rapor K-13 mendekati hari pembagian rapor.  Pelatihan mengundang Pengawas dari Madrasah dan Pendidikan Agama Islam (Mapenda) kabupaten. Hasilnya, nihil.  Jadwal pembagian rapor pun diundur. Aplikasi pengolah nilai dan pengisian rapor menggunakan aplikasi dari sebuah SMKN di Cirebon. Lalu, apa arti pelatihan tersebut.  Padahal,  bapak pengawas yang diundang tadi telah menyediakan aplikasi-aplikasi yang diperlukan untuk pengisian rapor K-13 di website pribadinya.

Karena menggunakan aplikasi sekolah lain, maka terjadilah proses duplikasi (atau plagiasi) nilai. Proses copy-paste nilai dan deskripsi nilai dianggap “cara yang benar” dan “cara paling cepat” untuk menuntaskan pengolahan nilai di tengah waktu yang kian mepet. Sampai-sampai ada yang lupa menghapus nama pelajaran, identitas sekolah, dan deskripsi nilai yang tertukar dan seragam antara satu mapel dengan mapel lainnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:49

Optimalkan Lahan Pekarangan

Optimalkan Lahan Pekarangan
PEMBANGUNAN pertanian merupakan upaya untuk mewujudkan pertanian yang efisien dan tangguh serta dapat mengembangkan sistem ekonomi yang saling mendukung dengan sektor pertanian dengan yang lain melalui keterpaduan agribisnis.

Hal itu terungkap saat pelatihan optimalisasi lahan pekarangan dan pengolahan sampah rumah tangga yang digelar tim CSR KIIC, Kamis (19/11) di Telaga Desa KIIC. Kegiatan tersebut dihadiri puluhan ibu-ibu anggota TP PKK Kecamatan Majalaya dan Telukjambe Barat, selain perwakilan pejabat dua kecamatan tersebut. "Sektor pertanian saat ini dihadapkan pada terbatasnya ketersediaan sumber daya alam tak terkecuali di Karawang," ujar perwakilan KIIC Bambang Sugeng.

Salah satu yang dapat dijadikan untuk pembangunan agribisnis di pedesaan adalah pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal. Untuk itulah kata dia, KIIC menggelar acara pelatihan ini dimana pesertanya merupakan ibu-ibu penggerak PKK di kecamatan. Selain memanfaatkan lahan pekarangan rumah,upaya lainnya yaitu pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos cair. Pupuk kompos cair ini bahan bakunya merupakan hasil dari sampah rumah tangga seperti sisa makanan, sisa sayuran, daun-daunan dan sampah lainnya. "Tentu jika sudah menjadi pupuk akan banyak manfaat yang dihasilkan," katanya. (*)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:48

Monday 16 November 2015

Tinggi Minat Investor Tanamkan Modal

Illustrasi Tinggi Minat Investor Tanamkan Modal
KOTA urban. Ada yang menyebutnya seperti itu, begitupun investasinya berkembang dengan sangat pesat. Itu lantaran tingginya minat investor menanamkan modalnya di Karawang. Mau tidak mau hal ini turut memicu tingginya kaum pendatang yang ingin mencari kerja di karawang. Belum lagi invasi besar-besaran yang dilakukan industri otomotif.

Harus diakui pada akhirnya kendaraanpun akan menjadi kebutuhan keluarga yang menjadi penyumbang terbesar kepadatan lalulintas di Karawang. Karawang sekarang menuju kota industri dan secara otomatis akan menjadi kota tujuan para pendatang yang akan mencari kerja di Karawang. Karenanya  mulai sekarang karawang harus berbenah disegala bidang. Dan, hal yang perlu dibenahi adalah tata ruang kota dan infrastrukturnya juga harus sudah harus dipikirkan dari sekarang. Itu berarti pemerintah karawang dituntut peka terhadap pesatnya perkembangan karawang. Perkembangan ini idealnya mesti dibarengi dengan pembangunan berbagai infrastruktur yang mendukung. Diantaranya adalah jembatan penyeberangan.

Terlebih jika mencermati derasnya invasi kendaraan bermotor sekarang ini mau tidak mau kebutuhan akan adanya jembatan penyeberanganpun menjadi sebuah kebutuhan yang mesti terpenuhi. Minimal seperti yang ada di depan Mall Ramayana - Mega M (Supermall). Jembatan penyeberangan merupakan fasilitas umum yang mesti terpenuhi, seperti yang ada di depan Ramayana - Mega M. Apalagi saat ini begitu padatnya arus lintas di karawang sehingga jembatan penyeberanganpun menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:32

Rendah Kualitas Layanan Angkot

PARKIR LIAR: Belasan sopir angkot parkir liar
menunggu anak sekolah bubaran di sepanjang ruas
Jalan Bypass Ahmad Yani.
Kualitas pelayanan angkutan umum perkotaan (angkot) di Karawang masih rendah. Hal itu dikarenakan permasalahan ketidakseimbangan antara sarana dan prasarana yang ada serta tidak dilakukan dengan baik manajemen perencanaan dan penerapan. Mestinya hal ini menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) dan instansi terkait. Termasuk mengevaluasi kalayakan jalan angkot-angkot yang ada saat ini.

"Perlu solusi memang, kualitas pelayanan angkutan umum perkotaan (angkot) di Karawang masih rendah, untuk itu harus diakui ini juga salah satu pemicu terjadinya kemacetan di Karawang," ujar pemerhati masalah lalulintas Arif D, belum lama ini melalui surat elektroniknya. Memang, kemacetan bukan hanya berlangsung di wilayah perkotaan tetapi jalan kecamatan pun tak luput dari kemacetan. Hal ini bisa dimaklumi, terlebih jika mengacu kepada panjang jalan yang tidak pernah bertambah, sementara jumlah moda transportasi baik pribadi maupun umum terus mengalami peningkatan jumlahnya.

Karenanya, hal penting yang mesti diperhatikan sudah tentu mencermati penyebab kemacetannya, seperti keberadaan kawasan industri, sekolah dipinggir jalan dan perkantoran. Tiga sektor ini merupakan pemasok sumber kemacetan paling potensial di Karawang selain masalah perparkiran. Mengacu dari kondisi lalu lintas saat ini tentu saja perlu solusi. Diantaranya tentang konsep penataan transportasi. Karenanya pemerintah daerah karawang harus memiliki konsep tersebut sebagai upaya mengantisipasi keadaan yang lebih parah dari sekarang. Terlebih jika menyadari volume kendaraan sekarang ini yang semakin tidak terbendungkan. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:32

Polisi Jaring Belasan Motor di Perempatan Lampu Merah Klari

PERIKSA SURAT: Petugas memeriksa kelengkapan
surat pengendara motor.
Selain memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan roda dua maupun roda empat, petugas juga memeriksa barang bawaan yang didalam kendaraan tersebut. Sebelas unit kendaraan yang tidak dapat memperlihatkan STNK maupun surat lainnya terpaksa disita.

Kegiatan yang digelar akhir pekan (14/11) kemarin itu merupakan operasi cipta kondisi yang digelar aparat kepolisian Karawang guna meminimalisir berbagi kasus kriminal menjelang pilkada. Selain di bunderan Mega M petugas juga melakukan hal sama di pertigaan lampu merah Klari. "Ada 11 unit kendaraan yang kami sita dan sebanyak 50 pengendara yang diberi sanksi tilang karena tidak dapat memperlihatkan SIM kepada petugas," kata KBO Lalulintas Polres Karawang IPTU Bagus Yudo,  Minggu (15/11). Jumlah itu merupakan razia yang dilakukan di bunderan Mega M.

Dikatakannya, selain memeriksa surat dan barang bawaan pengendara, pihaknya juga mengecek kondisi kesehatan pengendara. Jika pengendara masih dalam pengaruh minuman beralkohol, tentunya pengendara tentu akan dikenai sanksi tilang." Operasi ini lebih mengedepankan penindakan hukum. Sehingga mereka yang melanggar hukum wajib dikenai sanksi," terangnya.

Dalam operasi tersebut, Bagus mengatakan, anggotanya sempat meminta pengendara mobil honda city untuk mengikuti test urin karena saat diperiksa, pengemudi bersama dua penumpangnya masih dalam kondisi mabok. Bagus menambahkan, pihaknya akan tetap menggelar operasi  kondisi dengan sasaran pengendara termasuk barang bawaannya. "Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat agar mempersiapkan segala kelengkapan surat-surat kendaraannya apabila akan berkendara di wilayah hukum Polres Karawang," imbaunya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:32

Razia di Locus, Petugas Gagal Tangkap Pemandu Lagu

PERIKSA MINUMAN: Petugas melakukan pemeriksaan
terhadap minuman yang disajikan di tempat hiburan
malam yang dirazianya.
Tekad aparat kepolisian Karawang bersama anggota Kodim dan Satpol PP untuk merazia tempat tempat hiburan malam patut diacungi jempol. Sayangnya, operasi yang digelar Sabtu (14/11) dengan sasaran Locus Karaoke hasilnya nihil. Sebab, tak seorang pun pengunjung ataupun wanita pemandu lagu (PL) yang terbukti positif mengkonsumsi narkoba. Padahal sebelumnya, petugas berhasil menyita ribuan botol miras serta mengamankan dan menetapkan  pengunjung yang terbukti menyimpan  ganja sebagai tersangka serta dan seorang PL yang terbukti mengkonsumsi narkotika jenis sabu.

Pantauan kami, kehadiran petugas bersenjata lengkap ke tempat hiburan malam (THM) berlabel Karaoke keluarga itu sempat membuat pengunjung dan wanita yang dipekerjakan sebagai PL itu terkejut dan panik. Sorotan dan jepretan kamera wartawan semakin membuat tamu berusaha menutupi wajahnya dan terus menghindar dan sebagian ada yang berusaha kabur. Namun, usaha tersebut gagal karena petugas langsung mengepung seluruh ruangan sehingga tamu dan PL yang berpakaian seksi itu terpaksa diam ditempat
Satu persatu pengunjung yang tadinya asyik mengkonsumsi miras diperiksa petugas mulai dari dompet, tas termasuk isi saku. Pemeriksaan ketat ini dilakukan untuk mengetahui apakah para pengunjung membawa narkoba. Usai diperiksa identitas dan barang bawaannya, mereka tak terkecuali PL juga diwajibkan mengikuti test urine untuk mengetahui apakah mereka tengah mengkonsumsi narkoba atau tidak.

Kasatreskrim Polres Karawang AKP Doni Satria Wicaksono kepada wartawan mengatakan, operasi yang digelar di THM Locus masih merupakan rangkaian operasi cipta kondisi jelang pilkada dan operasi akan terus berlangsung hingga 9 Desember mendatang. Meski begitu, sasaran operasi masih tetap ke tempat-tempat hiburan malam yang tersebar di Kabupaten Karawang. "Untuk malam ini sasaran operasi ke THM Locus dan THM yang lain akan menjadi sasaran berikutnya. Meski begitu, bukan berarti THM yang sebelumnya sudah dirazia akan dibiarkan. Sewaktu-waktu justru mereka akan jadi sasaran," kata Doni.

Khusus untuk malam ini, kata Doni, tak satupun pengunjung atau PL yang memiliki, menyimpan atau mengkonsumsi narkoba. Bahkan, anggota juga tidak menemukan minuman keras yang dijual di tempat karaoke tersebut. "Hasil operasi di karaoke Locus nihil. Sebab, pengunjung maupun PL tidak ada yang terlibat narkoba serta mereka juga tidak menjual miras," jelasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:31

Friday 13 November 2015

Dinas Bina Marga Akan Digugat Terkait Jalan Rusak

Asep Agustian
Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Karawang akan digugat. Dinas ini dituding lalai dalam memilih pemborong sehingga proyek perbaikan jalan terkesan asal-asalan hingga mengakibatkan jatuhnya korban.
 
Maman Abdul Rahman dan Iwan Setiawan adalah pengendara dan pembonceng sepeda motor. Mereka ini menjadi korban dari proyek jalan asal-asalan yang dibangun DBMP. Maman dan Iwan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Panyingkiran, Kecamatan Rawamerta, belum lama ini. Keduanya terjatuh dari sepeda motor akibat ban sepeda motor yang ditungganginya terperosok lubang jalan selebar 15 sentimeter, dan panjang lubang 50 meter. Menurut keduanya, kondisi jalan amat sangat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. "Kejadiannya malam hari, saya terperosok karena tidak ada penerangan jalan sama sekali," kata Iwan, Kamis (12/11).

Iwan yang saat itu dibonceng oleh Maman mengalami luka lecet dan memar yang cukup parah. Hampir seluruh tubuhnya terluka akibat kecelakaan tersebut. Sementara, rekannya Maman juga mengalami luka yang cukup parah akibat kecelakaan itu. Akibatnya, keduanya mengalami cacat fisik, dan tidak bisa beraktivitas dalam beberapa hari.

"Kami akan menuntut pihak DBMP selaku pelaksana dan penanggungjawab jalan untuk bertanggungjawab atas insiden tersebut, dan segera memperbaiki kondisi jalan agar tidak terjadi kejadian serupa bagi pengguna jalan yang lain," tambah Maman.

Sementara, Praktisi Hukum Karawang, Asep Agustian SH MH dalam waktu dekat juga akan melakukan class action terhadap DBMP yang dipimpin oleh Acep Jamhuri. Menurut Asep, Acep Jamhuri terkesan asal-asalan dalam menunjuk pemborong untuk membangun jalan. Bahkan, kata Asep, DBMP telah melawan hukum sesuai ketentuan pasal 1365 KUHP Perdata. Tidak hanya itu, Asep juga akan menggugat secara pidana dan class action akan dilayangkan. Gugatan perdata dilakukan atas kerugian yang diderita korban jatuh akibat kondisi jalan yang rusak. "Penyelenggara pemerintahan saya anggap lalai memberikan fasilitas umum yang layak dan memadai. Untuk itu saya dan korban akan melayangkan gugatan perdata dan class action terhadap DBMP akibat kecelakaan yang dikarenakan kondisi jalan rusak parah dan dibiarkan," ujar Askun.

Hasil pantauan kami di lapangan, kerusakan jalan bukan saja terjadi di wilayah pedesaan. Wilayah perkotaan juga masih banyak ditemukan jalan berlubang dan berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan. Seperti Jalan Syeh Quro, dan beberapa jalan lain di wilayah kota. Kondisi seperti ini sangat dikeluhkan oleh masyarakat Karawang. Mereka berharap, dinas terkait tidak asal-asalan dalam melakukan perbaikan sehingga jalan yang diperbaiki bisa bertahan lama. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:27

Sebulan Air PDAM Tidak Ngucur di Telukjambe

Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tarum Karawang terus menimbulkan masalah. Kali ini warga mengeluhkan pelayanan air perusahaan plat merah ini lantaran tidak mendapatkan suplai air. Tidak tanggung-tanggung, sudah hampir setengah bulan air tidak mengucur ke rumah pelanggan sehingga membuat aktivitas terganggu.

"Air tidak mengucur dan sudah hampir setengah bulan ini," ujar Ahmad Sobirin, pelanggan PDAM yang kecewa yang sudah sebulan ini air tidak mengucur di rumahnya, Kamis (12/11).

Warga Desa Puseurjaya RT 15 RW 04, Kecamatan Telukjambe Timur ini menuturkan, dengan kondisi tersebut saat ini pelanggan disekitar rumahnya ini terus mengeluh. Karena dengan tidak ada aliran air yang mengalir menghambat aktifitas kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak dan lainnya. Aksi protes terkait dengan buruknya pelayanan air milik pemerintah daerah sebenarnya sudah dilakukan olehnya dengan mendatangi langsung kantor PDAM Cabang Karawang. Namun sayang, dalih dari pihak PDAM hanya menjanjikan dalam proses perbaikan. "Saya sudah komplain langsung ke PDAM tapi dijawab masih dalam proses," tukas dia.

Sementara itu secara terpisah Kabag Hubungan Langganan PDAM Tirta Tarum Karawang, Kiki menuturkan secara keseluruhan selama musim kemarau yang cukup panjang ini tidak mempengaruhi bahan baku hingga pendistribusian air ke pelangga. "Alhamdulillah musim kemarau gak  berpengaruh untuk pendistribusian air,terakhir demo warga kaum jaya juga sudah di tindaklanjuti,"beber dia.

Namun diakuinya, ada sejumlah daerah yang menjadi kewenangan PDAM Cabang Telukjambe mengalami sedikit gangguan terkait dengan pendistribusian air. Oleh karena itu pelanggan diminta untuk memakluminya. "Cuma saat ini di wilayah PDAM Cabang Telukjambe pendistribusian pada beberapa wilayah mengalami gangguan sehubungan adanya kegiatan peningkatan kapasitas produksi pada unit produksi," imbuh dia.

Namun ketika kami mencoba konfirmasi Kepala PDAM Cabang Telukjambe, Wawan, untuk areal pelayanan tersebut masuk ke dalam teritorial PDAM Karawang Kota. Maka dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab pelanggan didaerah tersebut tidak teraliri air. "Itu mah wilayah cabang Karawang," tandasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:26

36 Atlet Ditargetkan Masuk Pelatda

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Karawang menargetkan 36 atlet asal Karawang masuk Pelatda untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 mendatang yang akan digelar di Jawa Barat Juni 2016 mendatang. Saat ini baru 27 atlet yang berhasil lolos masuk Pelatda PON tersebut.

Ketua KONI Karawang, Aries Suparno, Kamis (12/11) mengungungkapkan sekarang ini masih dilakukan proses seleksi atlet yang akan dimasukkan dalam Pelatda PON tersebut. Ia berharap, target 36 atlet untuk bisa masuk ke Pelatda PON itu dapat tercapai. “Kita masih ada seleksi cabang olahraga Anggar,” ucapnya.

Seleksi cabang olahraga anggar ini, kata Aries, akan dilakukan pada 14 dan 15 Nopember, 28 dan 29 Nopember serta di akhir Desember 2015 di Bandung. Menurut dia, untuk cabang olahraga anggar atlet Kabupaten Karawang bisa mendominasi. "Dari 24 atlet yang dibutuhkan oleh Jawa Barat harus didominasi dari Karawang. Kita targetkan 8 atlet yang ikut,” ujarnya .

Di tengah tahapan seleksi, para atlet rencananya akan dikirim ke Hongkong untuk melakukan uji coba. "Tanggal 5 dan 6 Desember ke Hongkong untuk try out. Yang sudah seleksinya lolos, setelah itu ada seleksi ulang," katanya.

Adapun altet anggar yang ikut seleksi yaitu nomor Degen putra oleh Budi dan Raka sedangkan nomor Degen putri oleh Dian, Ika Sarikah dan Maharani. Untuk nomor Flored putra diikuti oleh Denis, Bayu dan Dzulfi serta nomor Flored putri ada Anisa, Rina Purnama dan Rosi. "Nomor Sabel putra ada Fahmi dan nomor Sabel putri Dewi Sonia dan Yuningsih," tuturnya.

Saat ini atlet yang tengah mengikuti Pelatda PON 2016 diantaranya dari cabang olahraga soft ball sebanyak 4 orang, Hoki sebanyak 6 orang, Panjat Tebing sebanyak 4 orang, Sepatu Roda sebanyak 4 orang, Dayung sebanyak 4 orang, Yudo sebanyak 3 orang, menembak sebanyak 1 orang dan angkat besi sebanyak 1 orang," katanya.

Ariest mengaku sejauh ini Kabupaten Karawang masih menjadi andalan Propinsi Jawa Barat untuk hal kualitas atlet. "Karawang masih menjadi andalan karena daerah lain tidak mempunyai atlet," pungkasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:26

Bantuan Anak Yatim Jangan Melalui Yayasan

ANGGOTA DPRD Karawang, Asep Syaripudin, meminta pemerintah daerah merubah mekanisme penyaluran dana bantuan untuk anak yatim. Hal itu perlu dilakukan karena selama ini penyaluran bantuana tersebut berlangsung tidak merata.

"Menyangkut penyaluran dana anak yatim piatu yang bersumber dari APBD II mekanisme penyalurannya harus dirubah, jangan melalui yayasan," ujar Asep, Kamis (12/11).

Menurut dia, selama ini proses mekanisme pemberian bantuan untuk yatim piatu ini masih didrop ke yayasan panti asuhan. Faktanya, saat ini masih banyak anak yatim piatu yang belum menerima manfaat bantuan ini. "Selama ini masih sangat banyak anak yatim piatu di desa - desa tidak pernah merasakan bantuan tersebut," urai dia.

Sekretaris Fraksi Golkar ini mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah dan mekanisme pencairan melalui yayasan yatim piatu tersebut karena tidak berdasarkan aspek berkeadilan. "Saya kecewa dengan mekanisme ini. Jangan sampai dana yatim piatu disalahgunakan," ulasnya.

Selain itu politikus muda ini juga meminta pemerintah daerah untuk melakukan audit kepada seluruh yayasan yatim piatu penerima bantuan tersebut. Sehingga bisa melakukan evaluasi, terhadap mekanisme penyalurannya. "Yayasan yatim piatu penerima dana yatim piatu harus diverifikasi ulang dan di audit supaya penggunaan anggaran untuk anak yatim piatu tersebut lebih transparan dan akuntable," tegas dia.

Asep meminta kepada pemerintah daerah untuk merubah mekanisme penerimaan bantuan untuk anak yatim piatu ini. Sehingga, yatim piatu yang berada di desa - desa bisa merasakan bantuan tersebut. "Kami meminta dinsos untuk mendata anak yatim piatu disetiap desa dengan melibatkna PSM atau amil. Sehingga anak yatim piatu di desa bisa ikut merasakan bantuan dari pemerintah yang bersumber dari APBD II," tandasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:25

Polisi Tingkatkan Intensitas Operasi

Operasi akan dilakukan baik siang maupun malam, dan yang paling penting serta menjadi target operasi adalah tempat hiburan malam. Selain itu masyarakat juga dihimbau agar menjaga kondusifitas di lingkungan masing-masing.

Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops )Polres Karawang Kompol Eko Prasetyo, Kamis (12/11). Polres Karawang menurut dia akan meningkatkan intensitas kegiatan operasi menjelang Pilkada 9 Desember mendatang, dan tempat-tempat yang dianggap rawan kejahatan mendapat perhatian utama petugas. Eko menegaskan, bila ada yang mencoba mengganggu keamanan maka akan ditindak tegas. “Untuk itu kami minta masyarakat agar tertib terutama di lingkungannya,” tandasnya.

Dijelaskannya, kegiatan operasi ini dilakukan oleh seluruh jajaran kepolisian termasik di tiap-tiap polsek. Lokasi-lokasi yang dianggap rawan tindak kejahatan akan dipantau secara menyeluruh.”Jadi seluruh polsek sudah diperintahkan juga melakukan kegiatan operasi terutama di tempat-tempat hiiburan malam yang menjual miras  serta tempat  prosistusi,” terangnya.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang biasa nongkrong di sejumlah tempat keramaian ataupunn taman dan perkotaan terutama pada malam minggu, untuk tidak  melebihi waktu diatas jam 12 malam. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya gesekan-gesekan antara kelompok pemuda ataupun adanya perbuatan pidana yang bisa saja dilakukan oleh para pelaku kejahhatan. “Jadi kami himbau kepada masyarakat terutama anak muda yang biasa nongkrong disekitaran kota, untuk tidak melebihi dari jam 12 malam. Bila masih ada yang kelihatan nongkrong apalagi dengan cara berkelompok maka akan kami bubarkan untuk diarahkan pulang,” katanya. (*)



Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:25

Wednesday 11 November 2015

Pemprop Limpahkan Kewenangan Tera Ulang ke Pemkab

Pemprop Limpahkan Kewenangan Tera Ulang ke Pemkab
Pemerintah Kabupaten Karawang diingatkan supaya melakukan persiapan menjelang diberlakukannya peralihan tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapan. Karawang merupakan kabupaten pertama di Jawa Barat yang menerima peralihan kewenangan kegiatan tera ulang dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat.

Desakan agar melakukan persiapan menyambut pemberlakuan peralihan kewenangan tera ulang itu diungkapkan, Selasa (11/11) oleh Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Widodo. "Peralihan kewenangan kegiatan tera ulang dari Pemerintah Propinsi ke Pemkab dan Pemkot itu sesuai Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah," katanya.

Widodo mengatakan itu disela-sela peresmian gedung Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Legal Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Karawang. Selain Karawang, enam kabupaten atau kota lain juga sudah menerima peralihan kewenangan tera ulang. Keenam daerah tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga jika ditambah Karawang maka daerah yang sudah menerima pelimpahan kewenangan tersebut jumlah jadi tujuh.

"Saat ini baru ada enam kabupaten dan kota di seluruh Indonesia yang sudah menerima peralihan kewenangan kegiatan tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya. Untuk di Jawa Barat, baru satu daerah, yakni Karawang yang pada Selasa ini (kemarin, red) gedung UPTD Metrologi Legalnya baru diresmikan," terang Menteri Widodo. Dia sempat ditanya jumlah kabupaten atau kota yang sudah menerima pelimpahan kewenangan soal tera ulang.

Masih dalam penuturan Widodo, selain ketujuh daerah yang sudah menerima peralihan kewenangan tera ulang, dirinya mendorong agar pemerintah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia menyiapkan peralihan kewenangan tentang kegiatan tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya. Sementara untuk daerah yang sudah menerima kewenangsan Widodo mengingatkan agar segera melakukan langkah-langkah persiapan. "Setiap kabupaten dan kota wajib memiliki UPTD Metrologi Legal serta sumber daya manusianya," ucap Widodo.

Hal itu menjadi keharusan karena jika mengacu terhadap Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, menegaskan pemerintah propinsi akan mendelegasikan kewenangannya dalam hal tera ulang alat ukur dan timbang kepada pemerintah kabupaten dan kota. Karenanya atas ketentuan atas ketentuan peralihan kewenangan kegiatan tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya itu, Widodo mengingatkan agar kabupaten dan kota di seluruh Indonesia melakukan berbagai persiapan. Di antara persiapan yang dilakukan menjelang diberlakukannya peralihan kewenangan kegiatan tera ulang itu.

Tidak hanya itu, Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan juga menargetkan pada tahun 2017 seluruh kabupaten dan kota di seluruh Indonesia harus sudah siap menerima peralihan kewenangan kegiatan tera ulang. "Kami siap membimbing serta membantu daerah selama proses persiapan peralihan kewenangan kegiatan tera ulang itu. Seperti di Karawang, kami telah membantu dalam hal anggaran serta pengadaan kendaraan operasional," katanya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 21:30

PSK Pasar Induk Johar Kembali Gentayangan

PSK Pasar Induk Johar Kembali Gentayangan
Setelah lama menghilang kini lokasi prostitusi Pasar Induk Beras Johar kembali terdengar. Aktivitas bernuansa lendir ini mengemuka seiring maraknya aktivitas serupa di lokasi Seer selain judi unyeng yang juga marak di kedua lokasi tersebut.  

“Bandar judi termasuk oknum aparat yang menjadi beking harus ditindak tegas,” kata H. Karda warga Santiong, Selasa (10/11). Menurut Karda, saat ini warga resah dan meminta aparat kepolisian untuk memberikan tindakan tegas terakhir aktivitas judi unyeng dan esek-esek di sekitar Pasar Induk Johar.

Dikatakan Karda, lokasi seer dan pasar induk beras sudah  dirazia aparat kepolisian dan satpol pp. Bahkan, setelah razia tersebut praktek judi tersebut sempat tutup meskipun beberapa saat kemudian kembali beroperasi. “Ironisnya,  saat ini praktek judi tersebut lebih ramai lagi dari sebelumnya.Oleh karena itu kami menghimbau aparat kepolisian untuk kembali mengambil langkah tegas," pintanya.

Karda menduga praktek judi tersebut kembali marak akibat campur tangan oknum aparat. Sebab, secara kasat mata sering terlihat beberapa oknum aparat yang berseragam hilir mudik di lokasi tersebut. “Saya sering melihat oknum aparat yang berpakaian dinas  hilir mudik ke lokasi tersebut. Tidak tertutup kemungkinan mereka ikut jadi beking perjudian tersebut," pungkasnya.

Hal senada juga diutarakan, Suhendri tokoh masyarakat  Johar. Menurut dia,  praktik perjudian yang ada di sekitar pasar induk beras juga sering didatangi masyarakat dan oknum polisi. “Bukan hanya judi unyeng aja yang marak disana. Tetapi judi lainnya juga marak. Makanya, polisi harus cepat bertindak supaya daerah ini bersih dari praktek judi," pintanya. (*)




Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 21:29

Pejuang Kesehatan juga Pahlawan

SERAHKAN PENGHARGAAN: Plt Bupati Karawang
Cellica Nurrachadiana menyerahkan penghargaan kepada
penyuluh Kesehatan Teladan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pahlawannya. Salah satunya adalah dengan menggelorakan semangat para pahlawan sebagai inspirasi dan motivasi demi kemajuan bangsa dan negara.

Hal itu diungkapkan Plt Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, saat dirinya bertindak selaku Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Pahlawan dan Hari Kesehatan Tingkat Kabupaten Karawang, yang diperigati sekaligus di Lapang Karang Pawitan, Selasa (10/11).

Lebih jauh Cellica mengatakan selain itu peringatan ini juga dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan nilai kepahlawanan sebagai modal sosial untuk kemudian mengimplementasikan dan mendayagunakan dalam mengatasi berbagai masalah bangsa seperti kemiskinan, pengangguran, keterlantaran, korban bencana dan masalah-masalah sosial lainnya. "Nilai kepahlawanan yang ditunjukan dalam pertempuran 10 November tersebut, dapat dihayati dan menjadi inspirasi yang kemudian memacu dan memicu bagi kita dalam mengisi kemerdekaan ini," beber dia.

Sementara itu, Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tingkat Kabupaten Karawang kali ini turut dipadukan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-51 Tingkat Kabupaten Karawang. Untuk itu, melalui peringatan Hari Kesehatan ini, Cellica berharap momentum ini dapat dioptimalkan guna meningkatkan kepedulian terhadap masalah kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat sebagai upaya mendorong percepatan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs).

Sebagaimana tema Hari Kesehatan kali ini yaitu Generasi Cinta Sehat, Siap membangun Negeri generasi yang sehat secara fisik dan mental spritual dan sosial ekonomilah yang siap membangun Negeri. Kerjasama lintas sektoral juga diperlukan seperti sektor Pendidikan, Kesehatan, Sosial Keagamaan hingga kemasyarakatan. "Terakhir saya pribadi juga dokter paham dan mengerti betul Kesehatan maka pada moment ini juga ingin ucapkan terimakasih kepada segenap stakeholder Dinas Kesehatan  dan Organisasi Profesi Kesehatan atas segala upaya meningkatkan serajat kesehatan masyarakat kabupaten Karawang, mudah mudahan peran dan karya tenaga Kesehatan sekalian memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan masyarakat Kabupaten Karawang yang semakin mencintai hidup bersih dan Sehat dengan membiasakan hidup PHBS Perilaku Hidup Bersih,"bebernya.

Terkait dengan Hari Kesehatan Nasional tersebut, Cellica juga turut menyerahkan penghargaan kepada para insan kesehatan berprestasi, diantaranya adalah untuk Juara Lomba Pidato Tema Kesehatan, Lingkungan Ber-PHBS,  Insan Peduli Kesehatan Dokter Bidan Perawat Nutrisionis Sanitarian, Kepala Desa Teladan Kesehatan,  Sekolah Sehat Tingkat SD, Tingkat SMP dan Tingkat SMA. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 21:28

THM Wajib Pasang Stiker Bahaya Narkoba

Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karawang mensosialisasikan program Advokat Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap (P4GN) kepada pemilik Tempat Hiburan Malam (THM) yang ada di daerah ini. Program advokat P4GN merupakan kegiatan yang bertujuan menekan angka peredaran, pengalahgunaan, dan pemakai narkotika di kalangan penikmat hiburan malam.

Kepala BNNK Karawang AKBP, Yulian, Selasa (10/11) menyebutkan, dengan program ini para karyawan THM ditekankan supaya tidak berurusan dengan narkoba, apalagi menjadi ajang Bandar narkoba untuk mengedarkan di tempat hiburan malam. Guna pencegahan awal peredaran narkotika, BNNK Karawang juga mengimbau  pemilik THM untuk memasang pengumuman seperti spanduk atau stiker. "Nantinya untuk pemasangannya di pintu masuk atau di setiap ruangan karaoke," ucap Yulian.

Hal tersebut, lanjut Yulian, supaya para tamu atau penikmat hiburan malam mengetahui bahayanya narkotika. “Dari hasil kami operasi ke THM dengan melakukan test urine dan pemeriksaan, rata-rata pengunjung yang positif narkoba mereka memakainya di luar. Kami juga belum pernah menemukan pengunjung menggunakan narkoba di dalam ruangan karaoke,” ungkapnya.

Yulian menyebutkan latar belakang adanya program ini, karena pada umumnya dunia gemerlap ini identik dengan peredaran, pengalahgunaan, dan pemakai narkotika. “Makanya kami mengumpulkan sejumlah pemilik THM untuk mencegah terjadinya peredaran, pengalahgunaan, dan pemakai narkotika. Kegiatan baru dilaksanakan BNNK Karawang, untuk tahun kemarin di oleh BNNP Jabar,” jelasnya.

Sementara dr Suherno, Anggota Komisi B DPRD menambahkan, dengan adanya kegiatan ini kita mendukung penuh dengan program BNNK Karawang. Karena di Kabupaten Karawang ini sudah menjadi darurat narkotika, oleh sebab itu harus diberantas peredarannya. “Kita semua bisa melakukan pencegahan dengan memberitahukan kepada lingkungan swasta, khususnya pelaku THM dengan bahayanya dampak narkotika bagi diri sendiri,” katanya. 

Secara terpisah, Manager Locus, Riska, menuturkan, dengan kegiatan yang dilakukan oleh BNNK Karawang sangatlah positif. Kita juga mendukung hal tersebut. Ini menjadi wawasan dan pemahaman tentang narkotika di THM. “Bagi saya program ini sangat bagus, serta bermanfaat untuk kami semua yang bekerja tempat hiburan,” tuturnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 21:26

Tuesday 10 November 2015

Karawang Jadi Pilot Projek Pelacakan Batas Desa

BATAS DESA: Petugas Badan Informasi Geospasial
mendata batas wilayah desa. Kegiatan yang merupakan
program pemerintah pusat itu dalam upaya menertibkan
batas-batas wilayah desa.
*Jadi Indikator UU Desa No 6 Tahun 2014

Pemerintah saat ini tengah mendata batas seluruh desa yang ada diwilayahnya. Kegiatan ini merupakan agenda pemerintah pusat melalui Badan Informasi Geospasial dalam rangka pemetaan batas-batas desa se Indonesia. Kabupaten Karawang menjadi pilot project untuk kegiatan batas desa tahun 2015 di Provinsi Jawa Barat.

Menurut Tim Leader kegiatan pelacakan batas desa Kabupaten Karawang, Bubun Perkasa, tujuan kegiatan itu adalah untuk memastikan batas-batas desa di Kabupaten Karawang. Sehingga salah satu indikator dalam penerapan UU Desa No 6 tahun 2014 bisa diwujudkan. Salah satu indikator tersebut adalah terkait luas wilayah. Bahkan kata Bubun, Plt Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, sangat mengapresiasi malah akan mengalokasikan dana untuk membangun batas-batas desa apabila kegiatan ini telah selesai dilaksanakan dan telah melahirkan pula perda tentang batas desa. "Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 7 Oktober lalu pada saat temu kerja sampai selesainya kegiatan pelacakan batas desa dalam kecamatan dan antar kecamatan pada tanggal 9 nopember 2015," ujar Bubun, kemarin.

Menurut Bubun, kegiatan pelacakan batas desa dalam kecamatan saat ini sudah dilaksanakan dari mulai tanggal 13 oktober 2015 - 30 oktober 2015. Dan saat ini, sedang dilaksanakan kegiatan batas desa antar kecamatan. Untuk pelacakan batas desa antar kecamatan dibagi menjadi  tiga region. Hal ini melihat dari banyaknya kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang. sehingga persatu regionnya rata-rata 10 kecamatan. "Ada juga yang lebih dari 10 kecamatan saat pembahasan, itu dikarenakan setelah selesainya kegiatan pelacakan batas desa antar kecamatan di region pertama, ada beberapa desa dan kecamatan yang juga ikut di region selanjutnya," ungkap Bubun.

Mantan Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta ini menambahkan, dalam pelacakan batas desa ini, tim pelacakan batas desa sangat terbantu oleh kerjasama dari Pemkab Karawang. Baik dari Bupati, Sekda dan pihak terkait seperti Camat dan kepala desa. "Tanpa support dari semua pihak, kegiatan pelacakan batas desa ini tak akan berjalan lancar," katanya.

Sementara itu, khusus untuk para kepala desa dan lurah serta camat di Kabupaten Karawang ini, mereka sangat membantu kegiatan ini. Karena berulang-ulang mereka dihadirkan bahkan ada tim pelacakan yang mendatangi ke rumah kepala desa masing-masing jika ada kekurangan-kekurangan berupa administrasi. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:06

Warga Poponcol Antusias Ikut Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Warga Poponcol Antusias Ikut Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Ada yang menarik saat Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Drg Putih Sari datang menemui warga Kampung Poponcol Kaler RT 02/04, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Senin (9/11) siang. Saat mengisi acara sosialisasi empat pilar kebangsaan di salah satu Madrasah di kampung tersebut, puluhan warga yang turut hadir dalam acara sosialisasi empat pilar kebangsaan nampak semangat berinteraksi dengan narasumber. Warga antusias ketika ditanya mengenai isi dari Pancasila oleh narasumber yang ada saat itu.

Bukan hanya aktif menjawab pertanyaan narasumber, warga juga aktif bertanya seputar materi empat pilar kebangsaan kepada narasumber sosialisasi empat pilar yang tak lain Drg Putih Sari Anggota Komisi IX DPR RI serta narasumber lain Dedi. Dalam sambutannya, Drg Putih Sari sangat mengapresiasi antusias warga yang mau hadir ke lokasi ditengah kesibukkan masing-masing.

Menurut dia, sosialisasi empat pilar kebangsaan ini sangat penting dilakukan guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai.  “Pemerintah, DPR dan semua pihak harus mengajarkan sosialisasi dengan langkah kongkrit, sehingga masyarakat mau memahami dan pada akhirnya bangkit untuk menuju masyarakat sejahtera," ujar Putih.

Politisi cantik yang sudah dua kali menjabat menjadi Anggota DPR RI ini menjelaskan, pentingnya rakyat untuk mengimplementasikan empat pilar berbangsa dan bernegara agar membuat rakyat meyakini bahwa empat pilar kebangsaan adalah hal yang harus diperjuangkan bersama. "Diharapkan setelah masyarakat memahami tentang empat pilar kebangsaan ini mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," harapnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:01

Pemkab Didesak Keluarkan SIUP Minuman Beralkohol

Illustrasi miras
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karawang mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mengeluarkan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP MB) sesuai amanat Permendag No 27 tahun 2015 perubahan atas Permendag nomor 20 tahun 2014, tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran dan penjualan minuman beralkohol.

Ketua PHRI Karawang, Joko Susanto mengatakan, semua pengusaha ingin berinvestasi di Karawang dengan nyaman maka pihaknya meminta Pemkab mengeluarkan SIUP MB. Sebab semua pengusaha yang tergabung dengan PHRI juga sudah mengajukan SIUP MB ke Pemkab Karawang tapi sampai saat ini belum dikeluarkan. “Kami ingin tertib perizinan dan butuh kepastian hukum untuk berinvestasi di Karawang, tapi Pemkab Karawang terkesan tidak mau mengeluarkan SIUP MB. Padahal kami sudah mengajukan perizinannya,” katanya.

Dikatakan, pihaknya ingin bersinergi dengan pemerintah dan tidak pernah ingin melanggar aturan. Tapi ketika pengusaha mengajukan izin tidak dikeluarkan dengan alasan tidak ada dasar hukumnya. Padahal sudah ada Permendag nomor 27 tehun 2015 perubahan atas Permendag nomor 20 tahun 2014 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan , peredaran dan penujalan minuman beralkohol yang mengharuskan pemerintah daerah membuat dasar hukumnya. “Kami berharap agar semua pengusaha bisa membuat SIUP MB, sebab kami tidak pernah ada niatan untuk melanggar aturan negara,” katanya.

Sekretaris PHRI, Asep menyatakan, Pemkab Karawang sebagai pengayom masyarakat harusnya bisa memberikan kepastian hukum untuk mengeluarkan SIUP MB. Sebab Karawang hari ini sedang tumbuh hotel berbintang dan salah satu fasilitasnya adalah minuman beralkohol. “Semua pengusaha ingin taat aturan, tapi kami tidak diberikan kesempatan untuk membuat izin dengan alasan tidak ada aturan. Padahal di daerah lain sudah memiliki Perda untuk perizinan minuman beralkohol,” jelasnya.

Menurutnya, jika sudah ada SIUP MB maka konsumsi minuman beralkohol bisa lebih terkontrol karena berada ditempat khusus. Selain itu pengonsumsi minuman beralkohol sangat jelas usianya dan benar-benar terkontrol. Sebab mereka hanya diperkenankan minum di dalam bar. “Jika di daerah lain ada aturannya, kenapa di Karawang tidak ada aturannya? Maka kami minta kepastian hukum kepada Pemkab untuk perizinan minuman beralkohol ini,” ungkapnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:59

Jual Sabu Debt Collector Ditangkap

Illustrasi Jual Sabu Debt Collector Ditangkap
Asep Saepudin alias AS (34) warga Dusun Krajan I, Desa Lemahabang Wadas, Kecamatan Lemahabang, tertangkap tangan aparat Sarnarkoba Polres Karawang tengah menjual narkoba jenis sabu-sabu di parkiran Masjid Al Jihad, Senin (9/11). Asep yang sehari-harinya sebagai debt collector ini langsung digelandang ke mapolres setempat untuk diperiksa secara intensif.

Penangkapan Asep berdasarkan laporan masyarakat yang menyebutkan di halaman parkir masjid Al Jihad sering digunakan transaksi narkoba. Berdasarkan laporan tersebut, polisi langsung bergerak melakukan investigasi yang kemudian menemukan seorang pria yang mencurigakan seperti menunggu seseorang. “Kami melakukan penggeledahan dan ditemukan dua plastik bening berisikan narkoba jenis sabu-sabu yang jika ditotal beratnya sekitar satu gram. Kami juga mengamankan satu buah hp milik tersangka,” jelas Kasat Narkoba Ahmad Faisal Pasaribu.

Dari hasil pemeriksaan, kata kasat,  tersangka Asep membeli sabu seharga Rp 1,5 juta dari seseorang warga Karawang. Dia (AS) mengaku baru kali ini menjadi pengedar narkoba jenis sabu-sabu. Namun tambahnya, polisi tidak mempercayai begitu saja sebab itu modus pelaku narkoba untuk memutus mata rantai supaya tidak sampai ke bandar besarnya.  “Kami masih melakukan penyelidikan untuk dapat menangkap pemasoknya,” tandasnya.

Tersangka AS yang kini sudah menghuni rutan Polres Karawang dijerat  pasal 114 ayat (1) jo 111 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman penjara selama 4 tahun. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:59