Sunday 13 March 2016

Kubu PDIP Retak, Buntut Kegagalan Memenangkan Pilkada

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendadak membuat kebijakan dengan merotasi sejumlah kadernya yang menduduki jabatan strategis di DPRD Karawang. Kader yang merasa disingkirkan akibat kebijakan tersebut langsung mengeluarkan reaksi keras. Sementara rumor yang beredar, rotasi itu sebagai buntut kegagalan kader partai berlambang banteng gemuk itu memenangkan pilkada.

Realitas dilapangan terhadap rotasi tersebut seperti menimpa Ketua Fraksi PDIP, Endang Habib, dia dicopot digantikan Sri Sekar Arum. Ketua Komisi C Natala Sumedha digantikan Ellievia. Para Pengganti ini dikenal sebagai orang dekat Ketua DPC PDIP, Karda Wiranata. Rotasi  Endang Habib dan Natala dari alat kelengkapan dewan ini dikabarkan  menjadi puncak dari konflik yang terjadi usai pelaksanaan Pilkada. Kedua tokoh PDIP ini dinilai gagal menjalankan tugas partai dan kurang harmonis berhubungan dengan ketua partai. “Tidak ada konflik apa-apa kok ini hanya penyegaran saja. Keputusan untuk rotasi merupakan kebijakan partai yang harus dipatuhi oleh seluruh kader,” kata Sekretaris DPC PDIP, Ace Sudiar, kepada wartawan, Minggu (13/3) kemarin.

Menurut Ace, keputusan partai untuk melakukan  perombakan bukan karena ada konflik internal, tetapi keputusan tersebut bertujuan  untuk penyegaran dalam pelaksanaan kerja partai di DPRD Karawang. "Semua (kena rotasi, Red), jadi bentuknya penyegaran. Suka tidak suka, mau tidak mau, ya sebagai petugas partai harus melaksanakan hal itu.  Untuk penempatan kan itu hak partai, hanya memang mekanismenya melalui penetapan pimpinan dewan. Suratnya sudah masuk ke DPRD, tapi legalnya nanti di paripurna," ungkap Ace.

Selain  PDI Perjuangan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Karawang juga dikabarkan tengah "memanas". Bahkan, partai besutan Prabowo Subianto itu juga akan melakukan "geser-menggeser" kadernya di dewan. Ajang Sopandi dan Endang Sodikin disebut-sebut sebagai dua kader Partai Gerindra yang tengah bersaing. Ajang sendiri saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Karawang terancam digantikan oleh Endang Sodikin.  Endang Sodikin yang  saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPC Partai Gerindra merasa pantas menduduki wakil ketua DPRD.

Pertarungan menduduki jabatan wakil ketua DPRD dimulai ketika pencalonan bupati dan wakil bupati dimana Gerindra akhirnya mengusung Saan Mustopa. Saat itu partai Gerindra sempat akan mencalonkan ketua partai, Royke Benta Sahetapi untuk mendampingi Cellica. Sudah sempat ada kesepakatan dengan  Royke bakal jadi calon wakil bupainya. Namun rencana itu buyar ketika Ajang Sopandi secara diam-diam maju untuk mendampingi Cellica. Manuver Ajang ini didukung oleh Endang Sodikin. Sampai saat ini,  belum diketahui secara pasti alasan partai berlambang burung garuda itu melakukan geser-menggeser kader. Sebab, ketika hendak dikonfirmasi, Ketua DPC Partai Gerindra Karawang, Royke Benta Sahetapy tengah berada di luar negeri.

Sementara itu, Partai Golongan Karya (Golkar) Karawang juga sempat dikabarkan mengalami perpecahan. Bahkan konflik tersebut saat ini sudah sampai di pengadilan ketika Bendahara Golkar Enan Supriatna menggugat Ketua partai Golkar, Dadang S Muchtar dan Sekretarisnya, Timi Nirjaman atas kasus pemecatan sebagai bendahara. Konflik ini bermula ketika  kader partai yang membelot mendukung calon lain selain yang diusung partai berlambang pohon beringin itu.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Karawang, Dadang S. Muchtar membantah ada perpecahan di tubuh partai yang dipimpinnya. Dadang enggan berkomentar banyak mengenai Enan dan pemecatannya. Menurutnya, menanggapi persoalan itu hanya akan membuat Enan besar kepala. "Saya tidak mau berkomentar soal itu buang-buang energi saja," katanya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 23:17

No comments:

Post a Comment