Wednesday 6 January 2016

Naker Karawang Diminati di Asia Tenggara

Ilustrasi Naker Karawang Diminati di Asia Tenggara
Tenaga kerja asal Karawang ternyata banyak diterima bekerja di luar negeri, terutama di kawasan Asia tenggara untuk bidang pertambangan, energi dan kimia. Ini membuktikan naker asal kabupaten ini siap menyambut era Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dan bersaing dengan tenaga-tenaga kerja asing.

“Jadi kita sudah siap menghadapi persaingan dengan negara tetangga karena SDM kita cukup mampu dan terampil menghadapi persaingan,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang, Ahmad Suroto, Selasa (5/1).

Menurut Suroto dari 1,2 juta angkatan kerja yang ada di Karawang sekitar 80% mampu bersaing di negeri sendiri ataupun negara Asean. Jauh hari sebelum datangnya MEA Disnakertrans sudah mengantisipasi kemungkinan terjadi persaingan dengan tenaga kerja asal Asean. Salah satu bentuk antisipasinya yaitu dengan menerbitkan peraturan bupati mengenai perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal. “Perbup ini turunan dari Perda nomor 1 tahun 2011 tentang ketenaga kerjaan. Dalam perbup ini memberikan kesempatan bagi warga Karawang untuk bekerja, terutama di sektor industry,” katanya.

Selain itu, lanjut Suroto, pihaknya juga sudah meningkatkan peran balai latihan kerja (BLK) untuk menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri di Karawang. BLK yang ada di Karawang saat ini lebih gencar melakukan pelatihan terhadap angkatan kerja di Karawang agar mereka menjadi angkatan kerja terampil hingga mampu bersaing. “Persaingan semakin ketat jadi kita genjot agar mereka menjadi tenaga kerja terampil,” katanya.

Disnakertrans juga menargetkan tahun 2016 ini sekitar 2000 angkatan kerja di Karawang akan mendapatkan sertifikasi dalam uji kompetensi di kementerian tenaga kerja. Sertifikasi ini penting untuk mendukung persyaratan bekerja dan bersaing dengan negara lain. Dengan sertifikasi ini dianggap sudah memiliki keahlian dibidang pekerjaan yang dipilih. Program sertifikasi ini ditujukan untuk bidang pekerjaan pengelasan listrik, mesin perindustrian, mesin otomotif dan elektro.

Suroto mengungkapkan dampak diberlakukan MEA yaitu pertambahan jumlah tenaga kerja asing di Karawang. Saat ini saja tercatat ada sekitar 2300 tenaga kerja asing dari berbagai negara yang bekerja di Karawang. Dia memprediksi akan ada pertambahan dua kali lipat tenaga kerja asing dari berbagai negara. Yang menjadi permasalahan pengawasan terhadap tenaga kerja asing semankin sulit karena tenaga pengawas disnakertrans sedikit. “Kami hanya memiliki sembilan tenaga pengawas sehingga sulit untuk menjalankan pengawasan terhadap tenaga kerja asing. Makanya kami merencanakan akan melakukan penambahan petugas pengawas,” katanya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 20:12

No comments:

Post a Comment