Thursday 30 July 2015

Remaja Karawang Kecanduan Mabuk Lem

Pergaulan remaja saat ini patut diwaspadai. Mulai dari minuman keras, seks bebas hingga narkoba kelompok usia ini paling rentan jadi korban. Parahnya lagi bahkan ada yang sampai menghisap lem. Imbas dari tindakan ngelem ini ternyata, juga dapat membuat prilaku remaja menjadi brutal di jalan dan hingga tindakan kejahatan.

Ngelem dikalangan remaja ini terus merebak, tak terlepas dari mudahnya mendapatkan lem ditambah harganya yang sangat murah. Wajar, jika  penyalahgunaan pemakaian lem ini sangat cepat perkembangannya. Tapi nyatanya, tindakan yang dilakukan anak-anak usia remaja ini, tidak tahu akibat negatif dari lem ini. Mereka hanya  merasa senang dan tenang  setelah menggunakannya. Bahkan, sesaat setelah pemakaian mereka akan merasa "ngefly", padahal dalam kandungan lem tersebut ada kadar tertentu yang dapat menyebabkan manusia mati mendadak.

Bahkan, fenomena ngelem ini sudah akrab bagi anak jalanan. Karena, anak kecil yang biasa bergaul di jalanan tidak terkontrol oleh orang tuanya. Mereka melakukannya, dengan cara menghirup uap lem hingga mabuk. Efeknya hampir mirip dengan jenis narkoba yang lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang dan rasa tenang sesaat meski kadang efeknya bisa bertahan hingga 5 jam sesudahnya. "Keasyikan ngelem, mereka kadang-kadang tidak merasa lapar meski sudah jamnya makan," ujar Kasie Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dr.Rina, Rabu (29/7).

Menurutnya hal ini sama seperti narkoba pada umumnya, efek ngelem akan menyerang susunan saraf di otak sehingga bisa menyebabkan kecanduan. Dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan otak sementara dalam jangka pendek risikonya adalah kematian mendadak (Sudden Sniffing Death). "Jadi itu berbahaya bagi tubuh," tukas dia.

Tapi menurutnya, fenomena aneh tersebut saat ini mulai merebak dikalangan remaja. Bahkan, bukan hanya ngelem saja, tapi bahan berhaya lain seperti obat nyamuk oles, obat batuk hingga bensin kerap dijadikan bahan untuk mabuk. "Bukan hanya lem, beberapa produk rumah tangga maupun bahan bakar minyak seperti bensin  yang mudah menguap (volatile) juga bisa disalahgunakan untuk mabuk-mabukan," tukasnya.

Secara terpisah Kasie Perlindungan anak dan perempuan BKBPP Kabupaten Karawang D.Khaidir Kholid juga mengakui fenomena ngelem ini terus berkembang. Bahkan, ia mencatat ngelem ini sudah mulai tumbuh sejak 2013 silam. Ketika diteliti olehnya anak - anak hingga remaja yang kecanduan dalam ngelem ini ternyata hanya mendapatkan predikat gaul dari temannya jika ngelem. Apalagi, harga lem nya sangat murah memudahkan anak - anak membelinya. "Ketika kita tanya, gaul pak gitu katanya," beber dia. (*)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 17:22

No comments:

Post a Comment