Friday 2 October 2015

Tradisi Panen Copet

- Berkeliaran Diantara Jemaah Haji

Munculnya tradisi panen copet ketika pemulangan jemaah haji mendapat sorotan tajam dari anggota DPRD Karawang. Ia meminta pemerintah daerah merubah sistem penjemputan, agar lebih aman dan tertib.

"Saya prihatin, masih ditemukan kerugian pihak tertentu seperti kecopeten ketika momen membludak jemaah haji yang datang," ujar Wakil ketua Fraksi Partai Gerindra Endang Sodikin saat berbincang - bincang dengan kami, Kamis (1/10).

Ia meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi menyeluruh pasca munculnya tradisi copet ketika pemulangan haji. Apalagi ini terjadi hampir tiap tahun, sehingga mengisyaratkan minimnya evaluasi. "Ini kan agenda setiap tahun, kelemahan dimana harusnya bisa di evaluasi , agar tidak ada copet," tukas dia.

Ia menyarankan, agar adanya perubahan sistem dalam proses penjemputan jemaah haji ini. Harusnya, ada pembatasan qouta bagi penjemput, sehingga jumlahnya tidak terlalu banyak bahkan membludak.

Karena jika jumlah penjemput membludak itulah menjadi celah untuk pencopet panen. Sehingga, ia meminta agar hanya beberapa orang saja dari pihak keluarga yang diperkenankan masuk kedalam area penjemputan. "Harus ada penjemput dibatasi, ada name taks. Jadi tidak sembarangan masuk. Nah keluarga itu tidak masuk semua, contoh hanya dua orang saja itu akan lebih nyaman dan tertib," beber dia.

Sementara itu Sekretaris Fraksi Partai Golkar Asep Syaripudin juga melihat fenomena panen copet ketika pemulangan haji ini sangat ironis karena tiap tahunnya terulang. Maka dari itu ia setuju jika ada sistem baru dalam proses penjemputa. "Hampir tiap tahun, jadi pulang haji panen copet. Ini harus di rubah sistemnya," kata dia.

Nah menurutnya ini merupakan sebuah bukti tidak adanya keseriusan dari pemerintah daerah untuk memperbaiki persoalan ini. Ia meminta, agar segera ada perubahan sistem agar penjemputan jemaah haji aman dan tertib. "Tidak ada keseriusan dari pemda untuk evaluasi. Kalau pola kemanan kita tetap seperti ini tetap saja, ini sistem yang hrus di rubah," tukas dia.

Sementara itu Humas Depag Karawang Asep Zaelani menuturkan, dalam proses penjemputan ia yakin pengamanan sudah dilakukan secara ketat. Hanya, pencopet yang lihat melancarkan aksinya. "Ya masalah pengaman itu sudah berusaha keras tapi makin hari kan copet makin pinter,"tukas dia.

Menurut dia, Depag sudah memberikan himbauan agar tidak membawa sanak saudara terlalu banyak, karena akan menganggu ketertiban dan kemanan. Namun, masyarakat sulit untuk melaksanakannya.  Kedepan, pihaknya akan melakukan evaluasi agar kejadian tersebut tidak terulang. "Sebetulnya kita sudah imbau masyarakat susah untuk di himbau," urainya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:52

No comments:

Post a Comment