Friday 2 October 2015

Pejabat Disdikpora Alergi Wartawan

Illustrasi Setubuhi Gadis di Bawah Umur, Tukang Bor Diciduk
Pergantian Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang dari Dawan Kusnadi ke tangan Cecep Mulyawan nyatanya tidak begitu menunjukan dampak positif terlebih terhadap situasi interen para staf yang bekerja menjadi bagian pegawai di dalamnya.

Sikap arogansi yang ditunjukan para staff bidang dikdas pada periode angkatan Dawan Kusnadi memang cukup fenomenal di kalangan rekan-rekan media, khususnya di kalangan wartawan pendidikan. Berharap ada perubahan, bak penyakit yang tidak bisa disembuhkan, sikap arogansi para staf  tersebut sampai saat ini masih terus ditunjukan.

Belum lama ini, beberapa staff yang meja kerjanya dekat dengan ruangan Kabid Dikdas secara sengaja memberikan informasi palsu kepada dua wartawan harian yang sengaja ingin melakukan peliputan. Ditanya keberadaan Kabid Dikdas, para staff tersebut justru mengarahkan kedua wartawan menuju ke lantai dua gedung utama disdikpora.

“Mau nyari Kabid? Ruangan Kabid sudah pindah ada di lantai dua. Cari saja kesana,” ujar Fatma, salah satu wartawati menirukan perkataan salah satu staff.

Mencoba berpikir positif, dirinya lantas menuju ke lantai dua seperti yang diperintahkan staf tersebut. Namun berbeda dengan apa yang dipikirkan, seorang staff yang bekerja di bagian keuangan justru mengatakan bahwa kantor kabid dikdas masih di tempat semula. Dengan terpaksa, Fatma dan rekanya kembali lagi ke kantor kabid dikdas yang dituju.

“Sampai di kantor kabidnya, kami mendapat informasi bahwa Pak Cecep sudah berangkat tugas ke luar dinas. Padahal sebelumnya, beliau masih ada di kantor. Berarti memang staf-nya yang tidak punya iktikad baik. Staf di disdikpora yang lain tidak seperti itu. Harusnya yang seperti ini bisa mendapatkan teguran,” pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, unsur staf pegawai di bidang dikdas Disdikpora Karawang memang paling dikenal selalu tidak bersahabat dengan kalangan wartawan. Bahkan, kantor bidang dikdas ini sangat sering bentrok dengan wartawan baik cetak maupun elektronik akibat tertutupnya informasi yang hendak dipinta oleh wartawan.

Menanggapi kejadian itu, aktivis pendidikan Karawang Putra M Wifdi Kamal sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurut Putra, seharusnya pejabat publik tidak bisa menutupi informasi kepada wartawan. "Apalagi ini malah berbohong, jelas sangat fatal," kata Putra. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:49

No comments:

Post a Comment