Sunday 20 December 2015

Jangan Hamburkan Uang Rp 1 Miliar

LENGANG: Lapangan Serbaguna Kepuh, Karangpawitan, dibuat untuk membackup sebagian kegiatan yang biasanya dilakukan di Lapangan Karangpawitan seperti kegiatan olahraga dan hiburan.
*Perlu Jembatan, Optimalkan Lapangan Serbaguna Kepuh 

Ini kebiasaan buruk pemerintah daerah yakni membuat program tetapi tidak tuntas. Tidak ubahnya program pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL), relokasi memang disediakan tetapi tidak dibarengi dengan sosialisasi. Ini pula yang terjadi terhadap Lapangan Serbaguna Kepuh (Karangpawitan II), setelah rampung dikerjakan namun ditinggal begitu saja tanpa dioptimalkan sebagai sarana yang mampu meringankan beban Lapangan Karangpawitan sebagai lapangan apa saja. Dari mulai tempat PKL, hiburan hingga kegiatan-kegiatan pemerintahan.

Perlu diketahui, Lapangan Serbaguna Kepuh di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat dibangun sejak 2014 lalu dengan anggaran hingga lebih Rp 1 miliar. Anggaran ini dicairkan tidak sekaligus tetapi dilakukan dalam beberapa tahap sesuai kebutuhan sarana dan prasarananya. Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pejabat terkait apakah lapangan itu sudah rampung atau masih dalam tahap pengerjaan.

Memang, sejak Oktober lalu lapangannya sudah rampung digarap dan dihotmix semulus lapangan Karangpawitan dan dipergunakan oleh sekedarnya oleh masyarakat setempat,  tetapi masih terlihat proses pekerjaan disana. Pada bulan itu sejumlah pekerja masih sibuk membenahi bagian taman dan area hijau lapangan tersebut. Baru November kemarin bagian taman di lapangan itupun rampung dan kini lapangan serbaguna Kepuh itu tampak cantik dan nyaman untuk dikunjungi. Terlebih lapangan itupun berdempetan dengan musala milik warga setempat.

Sayangnya, meski belum secara formal diresmikan, sejak lapangan itu secara tak resmi dipergunakan untuk sarana olahraga, ternyata hanya dua hari dalan satu minggu lapangan itu dimanfaatkan untuk berolahraga, yakni sabtu dan minggu. Itupun untuk latihan sepatu roda dan olahraga lari pagi warga setempat. Padahal lapangan olahraga ini berpotensi untuk menanggung separuh beban lapangan Karangpawitan.

Terkait itu, Kepala Dinas Cipta Karya, Dedi Ahdiat, ketika dikonfirmasi Minggu (20/12), tidak menyangkal lapangan itu sudah rampung dikerjakan dengan menghabiskan anggaran lebih Rp 1 miliar. Sayangnya lapangan itu dibiarkan begitu saja tanpa digunakan secara optimal. "Itu dibangun sejak 2014," ujar Dedi tanpa menyebutkan mestinya pemerintah daerah peka untuk memanfaatkan lapangan serbaguna itu sebagai tempat menampung sepatuh kegiatan yang biasanya dilakukan di lapangan karawangpawitan.

Dedi mengakui, jika selama ini sejak dibangun pada 2014 silam, lapangan yang mirip dengan lapang karangpawitan ini belum digunakan sama sekali. Padahal, pemerintah daerah sudah merogoh kocek hingga Rp.1 Milyar lebih untuk membangun lapangan serbaguna ini. "Sekitar lebih dari Rp 1 Milyar," beber dia.
Belum dipakainya lapang karangpawitan dua yang terletak di Kepuh ini Dedi beralasan karena belum adanya akses jalan yang memadai. Maka dari itu, pemerintah berencana untuk membangun jembatan diatas irigasi. "Nanti akses jembatan dibikin, baru bisa efektif," ulasnya.

Lalu nanti apakah alasan pemerintah daerah membangun lapang karangpawitan dua ini, Dedi menegaskan lapangan tersebut digunakan sebagai lapangan untuk olahraga sepatu roda. Karena selama ini, ketika di lapangkarangpawitan satu ada kegiatan maka aktifitas sepatu roda terganggu. "Nanti tinggal apa ini (karangpawitan satu) tetap untuk sepatu roda, itu (karangpawitan dua) untuk sepatu roda, tergantung nanti dikordinasinya," timpal Dedi.

Sementara itu Pengamat Kebijakan Publik Rio Setiawan menuturkan, dibangunnya lapangan karangpawitan dua ini merupakan hal yang mubazir. Karena, pemerintah membangun terlebih dahulu lapangan tanpa membangun akses jalannya lebih dulu. "Ini ironis, sudah dibangun setahun lalu tapi belum terpakai," paparnya.

Jika fasilitas daerah tersebut tidak digunakan, ia yakin sarana dan prasarana yang ada akan cepat rusak. Hal ini karena minimnya pengawasan yang dilakukan, karena tidak terpakainya lapangan ini. Maka itu ia meminta kepada pemerintah daerah untuk memanfaatkan lapangan karangpawitan dua ini. Karena mubazir jika tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. "Harusnya meski belum ada akses lapangan ini biarkan saja digunakan untuk masyarakat," tandasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 22:46

No comments:

Post a Comment