MAU TABRAKAN: Fenomena seperti mau saling tabrak ini hampir setiap saat terjadi di perempatan lampu merah Johar. |
Kemacetan dan kesemerawutan, memang sudah menjadi menu sehari-hari masyarakat Karawang dan itu hampir merata diseluruh wilayah. Hal penting yang mesti dicermati penyebab kemacetan adalah keberadaan kawasan industri, sekolah dipinggir jalan dan perkantoran. Tiga sektor ini merupakan pemasok sumber kemacetan paling potensial di Karawang selain masalah perparkiran. Untuk itu perlunya perencanaan sistem transportasi.
"Perencanaan sistem transportasi sebagai titik awal harus dilakukan secara menyeluruh dan maksimalisasi koordinasi interaktif, sehingga pelaksanaan pembangunan berdampak positif terhadap penataan tata ruang secara keseluruhan," ucap Arif Dianto, pemerhati masalah lalulintas, belum lama ini lewat surat elektroniknya. Masih dilanjutkan Arif, perencanaan transportasi dimaksud, lanjut Arif, juga merupakan proses yang dinamis serta tanggap terhadap perubahan tata guna lahan, keadaan ekonomi, dan pola arus pergerakan transportasi.
Sementara Ajun Ayung Junaedi menilai, untuk itu juga diperlukan perombakan penataan kota secara Macro. Butuh financial yang tidak sedikit memang tetapi bisa manfaatkan APBD sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat. "Lakukan lelang jabatan biarkan ahlinya yang bekerja dengan jujur dan adil. Itu baru bisa," katanya.
Disinggung keberadaan pabrik yang dinilai sebagai penyumbang kemacetan terbesar, Ajung hanya menyarankan agar dilakukan relokasi. "Masalah Pabrik yang ada disepanjang jalan raya karawang Cikampek harusnya bisa di relokasi ke tempat yang jauh dari jalan Raya. Ini juga penyumbang terbesar biang kemacetan di Karawang-Cikampek," tegasnya, seraya mengatakan itu tentu saja, tidak terlepas dari semua itu hal yang mesti dipahami adalah kondisi jalan yang ada di Karawang yang sudah tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang ada. (*)
No comments:
Post a Comment