Friday 20 November 2015

Penerapan Kurtilas Terkesan Dipaksakan

Penerapan Kurtilas Terkesan Dipaksakan
Penerapan Kurikulum 2013 (Kurtilas atau K-13), terutama dalam hal pengolahan nilai dan pengisian rapor, paling banyak menyita perhatian, khususnya di kalangan para guru yang jujur saja masih banyak yang bingung dengan instrumen penilaian K-13. Titik kulminasinya terjadi di akhir semester  ketika sekolah harus menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada orang tua siswa.

Pemerhati masalah pendidikan Bangga Heriyanto S.Sos, beberapa waktu lalu, melalui Opininya yang disampaikan lewat surat elektronik, mengatakan banyak sekolah yang menunda pembagian rapor karena guru belum mengisi daftar nilai. Bahkan, ada juga sekolah yang sampai semester berikutnya belum membagikan rapor kepada orang tua. Masalah ternyata tidak berhenti hingga soal pembagian rapot yang molor, tetapi  juga setelah musim pembagian rapor berlalu, giliran orang tua yang bertanya-tanya,  kok rapornya seperti ini.  Kok deskripsi nilai pelajaran A ada di pelajaran B, rapornya mirip makalah dan terakhir kok cuma diprint. “Semuanya jadi terasa serba tergesa-gesa,” ucap Bangga. 

Contohnya, lanjut Bangga, ada Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Karawang yang memaksa menggelar pelatihan pengisian rapor K-13 mendekati hari pembagian rapor.  Pelatihan mengundang Pengawas dari Madrasah dan Pendidikan Agama Islam (Mapenda) kabupaten. Hasilnya, nihil.  Jadwal pembagian rapor pun diundur. Aplikasi pengolah nilai dan pengisian rapor menggunakan aplikasi dari sebuah SMKN di Cirebon. Lalu, apa arti pelatihan tersebut.  Padahal,  bapak pengawas yang diundang tadi telah menyediakan aplikasi-aplikasi yang diperlukan untuk pengisian rapor K-13 di website pribadinya.

Karena menggunakan aplikasi sekolah lain, maka terjadilah proses duplikasi (atau plagiasi) nilai. Proses copy-paste nilai dan deskripsi nilai dianggap “cara yang benar” dan “cara paling cepat” untuk menuntaskan pengolahan nilai di tengah waktu yang kian mepet. Sampai-sampai ada yang lupa menghapus nama pelajaran, identitas sekolah, dan deskripsi nilai yang tertukar dan seragam antara satu mapel dengan mapel lainnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:49

No comments:

Post a Comment