Thursday 4 February 2016

Siaga 1 di Karawang

MENGUNGSI: Rombongan warga Desa Karangligar mulai meninggalkan rumahnya untuk mengungsi. Saat mereka mengungsi air dalam kondisi naik dan sudah hampir mencapai lutut.
*Banjir Sudah Mencapai Lebih Setengah Meter

Sudah biasa. Itu kesan yang terungkap pada wajah warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Rabu (3/2) menghadapi banjir tahun ini. Mereka tenang, baik ketika menerima bantuan maupun meninggalkan rumah untuk mengungsi ke tempat aman. Banjir seperti kemarin itu mereka alami tiap tahun. Bahkan tidak hujan saja banjir tetap datang.

"Banjir di Desa Karangligar selalu terjadi setiap tahun saat musim hujan. Bahkan, saat tidak hujan saja desa kami bisa banjir, karena mendapat kiriman dari Kabupaten Bogor. Desa kami merupakan titik terendah di Kabupaten Karawang," kata Kepala Desa Karangligar, Eneng Komariah, saat ditemui di lokasi banjir.

Dikatakan Komariah, banjir telah merendam 53 rumah dan 62 kepala keluarga serta total korban banjir 194 orang. Untuk membantu warganya yang tengah menjadi korban, pihaknya sudah menyiapkan logistik secukupnya. Menurut dia,  ancaman banjir bukan hanya luapan Sungai Cibeet akan tetapi luapan Sungai Citarum juga mengancam pemukiman warga. "Kalau sungai Cibeet tidak meluap tapi sungai Citarum naik, desa juga terancam banjir. Maka banjir akan parah jika kedua sungai itu meluap. Bisa menenggelamkan rumah warga seperti tahun-tahun sebelumnya," tambah Eneng.

Hal senada diungkapkan Uun (46) warga RT 03 RW 01, Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, banjir yang terjadi di desanya merupakan banjir tahunan. Menurut Uun, hujan deras yang mengguyur selama dua hari berturut-turut  mengakibatkan Sungai Cibeet meluap dan naik ke permukaan pemukiman warga. "Air mulai masuk ke rumah jam enam pagi," katanya. Uun ketika itu sedang mengungsikan barang-barang berharganya. Seperti diketahui, hujan mulai mengguyur wilayah Kabupaten Karawang dalam beberapa hari lalu telah mengakibatkan banjir.

Secara terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Asip Suhendar, mengatakan, tinggi muka air (TMA) Sungai Cibeet saat ini kondisinya siaga satu. Sementara TMA Sungai Citarum saat ini sedang naik. BPBD Karawang juga sudah menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor sejak 20 Januari 2016. "Banjir di Karawang ini akibat kiriman dari luar kota. Jika Sungai Cibeet naik, maka itu kiriman dari Bogor. Tapi kalau Sungai Citarum naik, itu kiriman dari Bandung atau Purwakarta. Kalau sungai Cilamaya di wilayah pesisir utara, itu juga kiriman dari Kabupaten Subang atau Purwakarta," katanya.

Iintensitas curah hujan pada Februari di Kabupaten Karawang cukup tinggi. Itu sesuai data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Maka statusnya bisa dikategorikan siaga 1. Sehingga, kata Asip,  kemungkinan banjir akan melanda sejumlah daerah di Karawang, apabila intensitas hujan di Karawang, dan hujan di kabupaten terdekat tinggi.  "Dari data bencana tahun 2014 lalu, ada 209 desa dari 26 kecamatan yang patut waspada bencana. Tahun 2014 banjir telah merendam 48.437 rumah. Tahun 2015 tidak ada bencana banjir karena badai El Nino. Diperkirakan intensitas curah hujan akan menurun pada Maret 2016," tambahnya.(*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:13

No comments:

Post a Comment