Sunday 14 February 2016

Utang Guru ke Rentenir akan Ditake Over

Ilustrasi Utang Guru ke Rentenir akan Ditake Over
Darurat rentenir, memang pantas untuk mengungkapkan ancaman pelaku bunga buang saat ini. Terlebih setelah terkuak kasus ternyata tidak sedikit guru yang terjerat bisnis busuk tersebut. Hal itu membuat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga memutar otak untuk mencari solusi. Bahkan ada rencana utang para guru tersebut akan di take over melalui bank.

Hal itu diungkapkan Kadisdikpora Dadan Sugardan, Minggu (14/2). Dia mengatakan bank yang saat ini bersedia melakukan take over tersebut. Rencana take over itu tak terlepas sudah daruratnya kondisi guru yang sudah terjerat oleh rentenir. Maka itu, ada rencana take over atau utang guru nantinya akan dibayarkan terlebih dahulu oleh bank bersangkutan. "Nantinya guru yang membayar ke bank itu," tambahnya.

Ditanya total pinjaman guru yang akan ditake over, Dadan menambahkan nanti akan dilakukan penghitungan terlebih dahulu jumlah guru yang terjerat rentenir dan besaran utang itu. "Nanti akan ada keputusan, apakah take over ini akan direalisasikan atau tidak. Saat ini Dadan mengaku miris melihat guru bisa terjerat oleh lilitan hutang rentenir. "Sekarang BJB lagi hitung dulu berapa keperluannya," ulasnya.

Rencana ini muncul sebagai salah satu solusi untuk menghapus seluruh hutang guru yang ada direntenir. Sehingga guru tidak lagi was - was dikejar-kejar rentenir.

"Kita ingin guru aman dan nyaman dari segi ekonomi sehingga kerja meningkat," tukasnya.

Rencana take over hutang guru ke rentenir ini tak terlepas dari mengguritanya rentenir di kalangan guru. Mengejutkan, Dadan menyebut saat ini sekitar 60 persen dari 9 ribuan guru PNS di Karawang terjerat oleh rentenir. Angka ini mengejutkan, karena selama ini penghasilan guru, apalagi dengan adanya sertifikasi sudah mencukupan kehidupan keluarganya. "Saya memprediksi ada 60 persen dari 9 ribuan PNS," papar dia.

Lalu apakah yang menyebabkan sebagian besar guru di Karawang ini nekat meminjam uang ke rentenir, menurut Dadan alasannya variatif. Namun paling banyak adalah untuk biaya sekolah anak, disamping juga untuk kehidupan sehari - hari. Tak hanya itu, parahnya lagi menurut Dadan gaya hidup guru saat ini sudah glamour. Sehingga membuat biaya hidupnya meningkat. Hal ini juga menjadi salah satu faktor penyebab guru meminjam uang ke rentenir. "Memang ada lifestyle (gaya hidup) berlebihan, tidak sedikit guru yang kehidupannya glamour," tukasnya.

Dadan meminta kepada seluruh guru untuk tidak hidup glamour dan berlebihan. Seharusnya bisa hidup sederhana, dan memberikan contoh kepada anak muridnya untuk hidup sederhana. "Saya pesan ke rekan rekan pendidik untuk menerapkan pola hidup sederhana, jangan terbawa kehidupan sosial yang glamour. Jadi harus diperhitungkan, kita mampu atau tidak," tandasnya. (*)


Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 22:47

No comments:

Post a Comment