Wednesday 9 September 2015

35 Lansia Ditelantarkan Keluarga di Panti Asuhan

BEROBAT GRATIS: Lansia berobat gratis
di Panti Asuhan Lansia Telukjambe. Kegiatan itu
digelar memperingati Hari Lansia, kemarin. Saat ini dari 65
lansia yang ada 35 diantaranya berasal dari Karawang.
 
Keberadaan orangtua lanjut usia di panti asuhan milik pemerintah ternyata didominasi karena diterlantarkan oleh keluarganya. Bahkan, ada sekitar 40 persen di tiap panti asuhan lansia di Jawa Barat itu memiliki keluarga.

"Banyak orantua lanjut usia yang dititipkan di panti itu memiliki keluarga," ujar Kepala  Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) dan PTM Propinsi Jawa Barat, Adang Surahmin saat berbincang - bincang  disela - sela acara peringatan hari lanjut usia, Selasa (8/9).

Menurut dia, ada sejumlah faktor yang mendasari orangtua lanjut usia ini dititipkan di panti. Ada yang terlantar, sengaja di titipkan oleh orantua, atau bahkan kehilangan sanak keluarga sehingga dititipkan. "Rata - rata memang mereka terlantar, dan rujukan dari masyarakat," kata dia.

Adang merinci, dirinya saat ini mengawasi 4 panti asuhan di Jawa Barat yang tentunya milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni panti Karawang di huni 65 orang, Ciparay 150 orang, Garut 75 orang, dan bogor 60 orang. Namun cukup mencengangkan, dari sample tersebut ada sekitar 40 persen penghuni panti asuhan lanjut usia ini memiliki keluarga. "Setelah diteliti 40 persen masih memiliki keluarga, tapi alasannya ekonomi tidak mampu," seru dia.

Tak hanya disitu cerita lainnya, mereka penguni panti meski memiliki keluarga namun jarang sekali keluarga yang peduli. Mereka hanya ditinggal begitu saja, bahkan sampai meninggal tidak peduli. "Ada yang sampai tidak di akui anaknya. Ini berkali - kali kejadian, ibunya meninggal kita hubungi anaknya, katanya kuburkan saja pak itu kan miris," sesalnya.

Sementara itu untuk Karawang saat ini dari 65 penghuni panti ada sekitar 35 orang warga Karawang yang memiliki keluarga. Oleh karena itu, diharapkan tidak begitu saja meninggalkan di panti. Apalagi, kebutuhan tiap hari sudah ditanggung oleh panti yang dibiayai oleh Propinsi. "Mereka diberikan sandang pangan papan di penuhi sampai pempers dan pemakaman," tuturnya.

Sementara itu Plt Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana juga menyinggung terkait hal tersebut. Menurutnya, meskipun dititipkan di panti, namun pihak keluarga harus memberikan perhatian jangan cuek bahkan seakan tidak peduli. Karena meskipun sudah lansia, namun mereka adalah orang tua. "Fenomena ini yang hrus kita fikirkan hari ini. Merawat ortu itu adalah kewajiban anak bukan panti," imbuh Cellica.

Bahkan, dia sangat sedih ketika mengetahui ada keluarga yang tidak peduli orangtuanya meninggal di panti asuhan. Oleh karena itu dengan hari lanjut usia ini, paradigma tersebut harus dihapuskan, orangtua harus tetap diperhatikan. "Sudah dibayar pemerintah propinsi di longok tidak, meninggal di biarin, ziarah tidak pernah. Moral itu yang harus kita rubah," tandasnya. (*)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 16:38

No comments:

Post a Comment