Monday 7 September 2015

Terminal Bayangan Lebih Diminati

PARKIR LIAR: Angkot-angkot ini parkir
sembarangan menunggu bubaran anak sekolah.
Sudah saatnya Karawang memiliki terminal bis yang sangat refresentatif. Minimal terminal bis tipe A. Selain terminal, juga stasiun kereta api Karawang yang harus dikembangkan menjadi stasiun kereta api tipe A. Hal itu tidak bisa ditawar, terlebih jika mencermati tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin mendekati prilaku kehidupan masyarakat kota besar.

Hal itu diungkapkan pemerhati masalah lalulintas, Tejar Rubiyanto, melalui surat elektroniknya, beberapa waktu lalu. Dia menilai selama ini terminal yang ada di Karawang belum dikelola secara optimal. Padahal kebutuhan efektifitas transportasinya yang semakin tinggi. Tentu saja inipun menuntut kualitas layanan yang optimal pula. "Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap akan transportasi mestinya dibarengi dengan sarana dan prasarana yang memadai," ungkapnya.

Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah banyaknya masyarakat Karawang yang bekerja pulang pergi dari dan keluar Karawang. Hal-hal seperti ini yang patut menjadi bahan pertimbangan perlunya sarana dan prasana transportasi yang memadai di Karawang. Paling tidak sarana transportasi yang mampu memberi kenyamanan bagi masyarakat.

Hal senada diungkapkan Aliya Setia Budi, ironis, menurut dia jika kota sebesar Karawang yang digadang-gadangkan akan menjadi ibu kotanya Indonesia tidak memiliki terminal presentatif. Itu contoh terkecil saja dari kualitas sebuah pemerintahan. Bayangkan jika bandara dan pelabuhan juga digadangkan akan dibangun di Karawang nanti terealisasi, entah bagaimana Karawang ini. "Buat terminal saja tidak mampu bagaimana mau menjadi ibu kota," katanya.

Lebih ironis lagi jika menyaksikan realita di lapangan, ternyata angkot-angkot yang beroperasi malah lebih banyak berada di terminal bayangan ketimbang terminal yang ada. Ini membuktikan sistem transportasi di Karawang belum  berlangsung secara optimal. Untuk itu hal terpenting yang harus dilakukan adalah bagaimana membuat disiplin sopir angkutan. Buat para sopir agar memahami bahwa ngetem sembarangan itu mengganggu ketertiban lalu lintas yang bisa mengakibatkan kemacetan. Selain itu disiplin petugas dilapangan juga penting. Kalau petugasnya tegas tidak akan ada sopir angkutan umum yang ngetem sembarang. (*)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 17:58

No comments:

Post a Comment