Wednesday 2 September 2015

Polwan-Polwan Cantik di Polres Karawang (1)

Bripda Suci Karnita Sari
Dihampiri Pengendara Motor dan Minta Ditilang

KIPRAH perempuan sering tak terdengar. Padahal dibalik sosok yang lemah lembutnya ini, mereka inilah yang menjadi fondasi yang memperkuat tiang-tiang pancang sebuah tatanan, baik pemerintah, militer apalagi keluarga. Nah, dijajaran kepolisian mereka ini dikenal dengan sebutan polisi wanita. Bagaimana kiprah mereka dibalik seragam coklat yang melekat ditubuh mereka, inilah hasil wawancara kepada mereka yang bertugas di jajaran Polres Karawang.

Namanya Bripda Suci Karnita Sari, anggota Polwan Unit Lalu Lintas Polsek Klari. Sepintas sosok gadis manis nan ceria ini terlihat sangat judes. Namun, ketika berbincang dengannya, kesan tersebut akan sirna dan yang tampak malah pribadi yang ramah, menyenangkan dan terbuka. Suci pun tak ragu mengungkapkan, memilih berprofesi sebagai polwan karena punya cita-cita dan harapan tersendiri. Secara terbuka ia mengungkapkan niatnya mendaftar Polwan, karena  ingin menjunjung tinggi nama baik keluarganya, supaya tak dipandang sebelah mata oleh orang lain. Ia meyakini profesi sebagai aparat Kepolisian dipandang  masyarakat sebagai sosok panutan dan figur yang patut diteladani. "Orangtua saya hanya penjual kerupuk, ibu saya buruh pabrik. Jadi saya mantapkan diri daftar Polwan setelah lulus SMA, agar orang lain tak memandang rendah keluarga saya," kata Suci.

Tugas sebagai anggota polisi  lalu lintas baginya merupakan pengalaman yang istimewa dan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Pasalnya, tidak ada di lingkungan keluarganya yang berprofesi sama seperti dirinya. "Saudara dan keluarga saya tidak ada yang jadi Polisi. Hanya saya saja yang jadi Polisi," ucapnya seraya menebar senyum.

Berbagai pengalaman mulai yang menyebalkan hingga menyenangkan ia alami selama bertugas sebagai petugas polisi lalu lintas. Sebab sebagai polisi lalu lintas, setiap hari ia selalu berhadapan dengan berbagai karakter masyarakat. Pernah, kata dia, ada pengendara sepeda motor yang secara terang terangan berhenti dihadapannya saat tengah mengatur arus lalu lintas. Tak tahu darimana datangnya, tiba-tiba seorang pengendara sepeda motor menghampirinya dan minta ditilang. "Dia berhenti di depan saya, dan bilang, bu Polwan ini saya nggak bawa STNK, kalau mau ditilang silahkan," tuturnya, menirukan ucapan pengendara pria tersebut.

Sebagai wanita, tentu ia sempat merasa kesal dan terdorong untuk melampiaskan kekesalannya atas tindakan iseng pengendara itu. Akan tetapi, ia teringat hal itu sudah menjadi risiko pekerjaan selaku Polwan muda. Hingga akhirnya masalah itu dapat diatasinya dengan sabar. "Mau marah juga gimana da itu risiko pekerjaan. Mungkin karena saya polwan masih muda jadi dia berani iseng. Orang banyak yang hindari tilang, ini malah pengen ditilang, aneh," katanya.

Sebaliknya, ada juga hal yang membuatnya emosi saat bertugas adalah ketika pengendara yang sudah jelas melanggar aturan tapi ngotot tidak mengakuinya. Saat itu, ia melakukan operasi kendaraan dan mendapati seorang pengendara yang menolak ketika hendak diperiksa kelengkapan surat-suratnya. "Mau diperiksa, disuruh turun dari motor nggak mau. Malah dia nya bilang, ibu kan perempuan, harusnya lebih peka dan punya perasaan, saya buru-buru mau antar anak sekolah. Langsung saja saya hukum push up karena susah diatur," ujar gadis kelahiran Sragen, 21 Februari 1996 ini.

Anak pasangan Sunarno dan Karni ini, memang sosok Polwan yang bersahaja dan supel serta rupawan. Jadi wajar selama bertugas ia kerap jadi incaran pria - pria iseng yang hanya mungkin ingin melihat ataupun mengenalnya lebih dekat. Terlebih, statusnya yang masih lajang. “Hadapi saja dengan penuh kesabaran dan sesuai prosedur. Kasih penjelasan dengan sopan insyallah mereka pada mengertidan segan,”paparnya, sekaligus menutup pembicaraan. (*)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 01:48

No comments:

Post a Comment