Il;lustrasi Uang Rupiah |
Peusahaan yang terancam bangkrut tersebut adalah PT.Siongbo, PT. Karawang Utama tekstil, PT.Anton teks yang masing-masing memproduksi garmen, tekstil dan kulit. Pemerintah setempat tengah mencari upaya agar karyawan yang dirumahkan tersebut tidak diputus hubungan kerja atau PHK.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Karawang, Ahmad Suroto menyebutkan, kalangan industri tekstil di sektor tiga ini yang paling pertama terkena dampak kenaikan dolar Amerika. Industri mengeluhkan biaya tinggi karena pembelian bahan baku dalam bentuk dolar AS. Sementara pendapatannya dalam mata uang rupiah. “Harus diakui, ekonomi melemah. Daya beli masyarakat turun drastis, rupiah juga melemah. Akibatnya perusahaan harus mengurangi produksi. Yang berarti harus merumahkan karyawannya,” ujar Suroto.
Saat ini, kata Suroto, sejumlah perusahaan lain juga telah mengurangi kapasitas produksi serta jam kerja pegawai sejak sebulan lalu. Menurut Suroto pihaknya masih melakukan mapping terhadap perusahaan yang terancam bangkrut. "Paling tidak kita mendampingi perusahaan kalaupun terpaksa harus PHK jangan sampai terjadi gejolak dengan Karawang," katanya.
Suroto menambahkan, masalah PHK saat ini merupakan masalah nasional. Pemkab Karawang hanya bisa mengantisipasi kemungkinan terjadi sengketa antara manajemen dengan karyawan. (*)
No comments:
Post a Comment