Friday 11 September 2015

Karawang Diklaim Bebas Buta Huruf

Karawang Diklaim Bebas Buta Huruf
Pemerintah Kabupaten Karawang mengklaim bahwa daerah ini sudah terbebas dari buta aksara. Hal ini pula yang menjadi alasan kenapa Kabupaten Karawang dipilih menjadi tuan rumah Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat nasional pada 24 Oktober 2015 mendatang.

"Jawa Barat ini adalah satu daerah diantara 10 propinsi yang angka buta aksaranya tertinggi. Kemudian kenapa kita pilih Karawang sebagai tuan rumah kegiatan HAI, yaitu karena Karawang salah satu kabupaten yang pro aktif untuk memberantas buta aksara," ujar Direktur Pendidikan Keaksaraan dan kesetaraan Kemendikbud, Herman Syamsudin usai menggelar rapat persiapan kegiatan HAI di lantai 3 Gedung Pemkab Karawang, Kamis (10/9).

Herman mengatakan, tercatat pada tahun 2014 lalu Kabupaten Karawang telah menuntaskan buta aksara sebanyak 117.000 masyarakat yang dibebaskan dari buta aksara. Sehingga atas dasar itulah, kata Herman, pemerintah pusat akhirnya memutuskan untuk menggelar peringatan HAI di Kabupaten Karawang. "Jadi kami dari pemerintah pusat ini menganggap sebagai prestasi dan kami memberikan apresiasi supaya propinsi-propinsi lain juga berbuat seperti Karawang ini. Kami dari pusat sangat berterimakasih kepada Pemkab Karawang dan masyarakat yang telah ikut memberantas buta aksara," tutur Herman.

Menurut Herman, mengajak orang yang buta aksara membutuhkan seni tertentu dan tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak semudah mengajak anak-anak untuk masuk sekolah. Pasalnya, mayoritas masyarakat yang buta aksara merupakan orang yang sudah berusia di atas 20 tahun bahkan memiliki kesibukkan lain dibanding harus belajar aksara.

Ditemui terpisah Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal Dinas Pendidikan pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang Drs Amid Mulyana mengatakan bahwa di Karawang memang sudah terbebas dari buta aksara sejak tahun 2008 lalu. Meskipun, ia sendiri mengaku bahwa ada  terjadinya perbedaan data yang dimiliki Pemkab Karawang dengan Badan Pusat Statistik (BPS). "Kalau data dari Pemkab Karawang sebenarnya sudah tuntas, tapi BPS mengeluarkan data lain yakni masih ada 50.000 warga yang masih buta aksara. Ini soal ketimpangan data saja. Tapi silahkan saja cek kondisi ril di lapangan, sulit mencari warga Karawang yang masih buta aksara," kata Amid.

Sementara itu, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud) melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan yang dikeluarkan dalam laporan akuntabilitas kinerja Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud tahun 2015, hingga akhir 2014 angka buta aksara secara nasional hanya tersisa 3,76 persen atau sekitar 6.007.486 orang. Pada 2014 lalu pemerintah telah berhasil mengentaskan buta aksara sebanyak 157.920 penyandang tuna aksara.

Penurunan jumlah buta aksara pada 2014 tersebut melampaui target sisa penyandang buta aksara yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 3,83 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun sebelumnya, jumlah penduduk buta aksara masih mencapai 4,03 persen atau sekitar 6.165.406 orang. (*)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 18:34

No comments:

Post a Comment