Monday 31 August 2015

Antara Tugas dan Ibu Rumah Tangga

Antara Tugas dan Ibu Rumah Tangga
MENJADI Polwan sering menemukan dilematika antara tugas dan sebagai ibu rumahtangga. Iptu Iis Puspita, adalah salah satu polwan yang seringkali menemui dilematika itu sehingga ia harus pandai menyiasati kondisi yang ada agar karir yang ditekuninya tetap lancar.

Sebagai ibu dua anak yang sudah beranjak remaja, mantan ajudan istri Wapres Yusuf Kalla ini menyebutkan bahwa menjadi polwan sama dengan wanita karir lainnya yakni harus pintar membagi waktu antara tugas dan sebagai ibu rumah tangga. Sejak bertugas di Satlantas Polres Karawang, ia mengaku kerap  diprotes kedua anaknya yang mulai beranjak besar. Soalnya, ia seringkali tetap harus berdinas pada saat orang lain libur. Sebagai ibu yang melahirkannya, terkadang hatinya tersentuh atas keluhan kedua anaknya itu. “Katanya ibu – ibu temen kalau minggu suka libur, tapi kok mama minggu tetep masuk kerja sih. Malah saking kesalnya anak-anak karena jarang ketemu, saya sempat dilarang tidur di kasur bersama anak-anak,” ujarnya.

Setelah ditelaah lebih mendalam, kata Iis, kondisi tersebut terjadi hanya karena masalah waktu saja. Oleh karena itu, ia selalu memberi pemahaman mengenai pekerjaan sebagai Polwan, bahkan agar kedua anaknya tahu persis bagaimana pekerjaan Polwan, maka kadang Iis membawa anaknya ke kantornya. “Kalau suami alhamdulilah bisa mengerti pekerjaan saya. Meskipun terkadang pasti pernah kesal. Tapi suami saya tak pernah protes secara verbal, hanya ditunjukkan dengan sikap saja,” kata alumni SMA 4 Karawang ini,
Cerita menyedihkan dilontarkan Iis ketika mengurus arus mudik lalu lintas tahun 2015. Saat itu ia mendapat tugas di lampu merah RMK, Jalan Ahmad Yani yang tak jauh dari rumahnya di Perum Graha. Ia sangat gembira mendapat tugas di tempat itu karena akan bisa pulang ke rumahnya, walau hanya sebentar, pada saat lebaran tersebut.

Namun, suasana arus lalu lintas yang padat memaksa dirinya tinggal lebih lama di jalan hingga larut malam. Padahal, ia mengaku sudah berjanji bertemu keluarga di hari itu. “Saat itu saya baru ada kesempatan pulang jam 03.00 WIB. Saat tiba di rumah, ternyata pintu rumah masih terkunci. Diketuk pintu, suami di telpon juga tidak diangkat. Itu hampir sejam saya berdiri di depan pintu rumah tak juga dibuka. Mungkin suami juga lagi tidur nyenyak,” ungkapnya.

Karena tak kunjung dibuka, ia akhirnya terpaksa kembali ke jalan tempatnya bertugas hingga menjelang matahari terbit. Saat itu, barulah ia dapat bertemu keluarganya yang sempat ia tinggal tugas selama beberapa minggu. Iis yang masuk dinas kepolisian tahun 1998 ini berharap ada suatu masa tampuk pimpinan Polri dijabat oleh Polwan. Kesetaraan gender antara wanita dan laki-laki ia harap memberikan peluang polwan di dunia Polri untuk menempati jabatan strategis di lingkungan Polri. “Ada juga sih yang menjadi Kapolres, tapi masih bisa dihitung dengan jari,” kata Iis yang kini menjabat Kanit Regident Samsat Karawang. (*)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 22:23

No comments:

Post a Comment