Monday 31 August 2015

Layanan Samsat Diusulkan Sampai ke Desa

SAMSAT: Layanan Samsat keliling dinilai efektif
memotivasi masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor.
Usulan agar Samsat (Sistem administrasi manunggal satu atap) Karawang melakukan jemput bola dengan meluncurkan mobil keliling layanan pajak kendaraan bermotor sampai ke pelosok desa makin deras mengalir. Masyarakat menilai usulan itu efektif untuk memotivasi para wajib pajak melakukan kewajibannya membayar pajak kendaraan bermotor miliknya.

"Sistem jemput bola untuk menagih pajak para wajib pajak dengan mengunakan sistem jemput bola ini bisa dibilang langkah maju. Terobosan yang patut diacungi jempol. Tapi saya usulan terlambat. Dibeberapa daerah sudah melakukan ini, dan hasil mampu menjaring para wajib pajak," ucap Aris Sira, pemerhati masalah pemerintahan, kemarin. Aris mencontohkan Kabupaten Madiun di tiap kecamatan ada cabang Samsatnya. Tidak heran jika di daerah itu PAD dari kendaraan bermotor sangat besar.  

Seperti diketahui, sudah menjadi rahasia umum, untuk membayar pajak kendaraan di Samsat Karawang harus melalui antrean yang cukup lama. Hal ini yang menjadi diantara alasan wajib pajak enggan membayar pajak kendaraannya. Selain juga karena memiliki kesibukan yang lain, para wajib pajak menilai jauhnya jarak kantor Samsat dengan tempat tinggal mereka menjadi alasan lain yang membuat mereka malas membayar pajak kendaraan. 

Hal senada juga diungkapkan Asp Munawar. Tak ubahnya Aris dia juga menilai kehadiran Samsat keliling hingga ke desa-desa merupakan langkah jitu untuk memotivasi masyarakat membayar pajak kendaraan bermotornya. "Alangkah baiknya jika Samsat ditempatkan di desa atau kecamatan, kalau di Mal kan sudah. Sehingga keberadaan Samsat keliling ini bisa memupus jarak rumah warga dengan Samsat," ucap Munawar.

Munawar juga sependapat dengan komentar Aliya Setia Budi yang menginginkan agar layanan Samsat keliling dilakukan minimal satu bulan sekali di desa-desa. "Minimal di tiap-tiap kecamatan diadakan sebulan sekali. Apalagi kalau sampai ke tiap-tiap desa. Diatur saja bagaimana teknisnya kan tinggal dikoordinasikan dengan pemerintah desa atau kecamatan," ucap Aliya.

Karena menurutnya, dengan layanan keliling itu bukan saja memacu kesadaran masyarakat untuk membayar pajak tetapi juga menumbuhkan kemandirian masyarakat pembayar pajak. Jadi tidak ada alasan untuk tidak merealisasikannya.

Selain usulan Samsat keliling, saat ini pemerintah terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebuah inovasi baru Dinas Pendapatan Daerah pun sudah diluncurkan meski masih terbatas pada beberapa propinsi di Indonesia untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor secara online yakni melalui ATM. Program ini baru terbatas di kota propinsi seperti Surabaya, Bandung, Jakarta dan Aceh. Masyarakat akan sangat terbantu dengan adanya program ini. Terutama bagi mereka yang mempunyai kesibukan padat, karena tidak perlu repot-repot mengantri di kantor samsat.

Perlu dijelaskan, Samsat online adalah pengembangan dari sistem samsat yang telah ada. Dimana data kendaraan yang sebelumnya hanya bisa diakses di UPT PPD (Kantor Samsat) Kabupaten setempat, dengan samsat online data kendaraan di seluruh kabupaten akan di simpan di database pusat (Dipenda Provinsi).

Dengan data terpusat, data kendaraan kabupaten A bisa diakses dari kabupaten B atau C, juga sebaliknya. Samsat Online menyajikan data lebih akurat dan up to date, sehingga dapat dilihat realisasi dan penerimana per UPT PPD maupun secara keseluruhan. Bagi Wajib Pajak, memudahkan wajib pajak untuk membayar pajak kendaraan bermotor, karena bisa membayar pajak kendaraan di kantor bersama samsat manapun selama masih satu provinsi. (ari)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 21:42

No comments:

Post a Comment