Tuesday 18 August 2015

Operasi Yustisi Siap Digelar

Pemerintah Kecamatan Ciampel menunggu petunjuk teknis pelaksanaan regulasi yang baru, terkait masalah kependudukan di kecamatan tersebut. Membengkaknya jumlah pendatang bukan hanya memicu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut tetapi masalah sosial yang turut terpicu.

Camat Ciampel Bambang Triyanto, S.Sos. M.M, mengatakan itu, kemarin. Diantara perkembangan ekonomi yang terjadi adalah banyaknya rumah kos-kosan yang berdiri. Pertumbuhan rumah kos ini secara langsung akan berimbas terhadap masalah sosial dilingkangan bersangkutan. Disisi lain dengan banyaknya penduduk pendatang akan berdampak bagi masalah administrasi kependudukan. "Selama ini belum pernah dilakukan operasi yustisi, tapi akan segera dilakukan operasi untuk tertib administrasi kependudukan. "Warga pendatang harus memilih menetap di Karawang atau harus pulang kembali ke kota asal," ucap camat Bambang.

Diperkirakan ada sekitar 2000 sampai 3000 orang per tahun pertambahan penduduk di Kecamatan Ciampel yang tersebar di empat desa yakni Desa Kutanegara, Mulyasari, Mulyasejati dan Desa Kutapohaci. Jumlah Penduduk Kecamatan Ciampel sekitar 39.000 orang termasuk warga pendatangnya. Berdasarkan regulasi peraturan yang baru Disdukcapil terhitung September mendatang tidak lagi mengeluarkan surat domisili sementara.

Disinggung peningkatan infrastuktur, Bambang melanjutkan, sebanyak ruas jalan dengan dua jalur utama, kondisinya rusak parah. Mulai jalur Tarum Barat (TB) Kalimalang ditambah jalan utama Walahar yang sudah mulai dilakukan perbaikan secara bertahap. Perbaikan jalan TB Kalimalang ada tarik ulur kewenangan dinas terkait dalam perbaikan ruas jalan tersebut, serta sudah masuk dalam persiapan PON yang akan diselenggarakan pada tahun 2016.

Kondisi jalan rusak parah yang menghubungkan Desa Tegallega dengan Desa Mulyasejati menyebabkan akses masyarakat kedua desa terputus pada masuknya musim hujan. Masyarakat sekitar harus menyeberang sungai Citarum untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, sehingga membuat kondisi masyarakat dekat perbatasan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Infrastuktur menjadi prioritas pembangunan. Diharapkan dengan membaiknya infrastruktur akan memicu meningkatnya perekonomian masyarakat," terang Bambang.

Terkait pendidikan, menurut Bambang, pendidikan di Kecamatan Ciampel infrastuktur sekolahnya sebagian sudah memadai, tinggal dilakukan perbaikan sekolah kelas jauh yang tersebar di beberapa desa. Pemerintah Kecamatan Ciampel mendorong pihak perusahaan melalui dana bantuan CSR, untuk segera melakukan perbaikan SD Kutanegara 2 Tanjakan Pacul, Desa Kutanegara, serta beberapa SD Kelas Jauh diantaranya di Desa Mulyasejati, Desa Parungmulya, Desa Kutanegara. Pemerintah Kecamatan akan segara melakukan koordinasi dengan pihak Perhutani, agar semua SD Kelas Jauh dapat diperbaiki agar layak dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). "Ciampel sudah berupaya optimal melakukan pendekatan terhadap perusahaan. Dan upaya itu akan semakin ditingkatkan melalui peningkatan komunikasi dengan pihak perusahaan," jelas dia.

Selain itu, pemerintah Kecamatan Ciampel akan meningkatkan fasilitas pendidikan, terutama dengan pembangunan perpustakaan, WC Umum, laboratorium, serta sarana penunjang belajar lainnya. Peningkatan kualitas pendidikan harus dibenahi sejak dini, agar proses kegiatan KBM dapat maksimal. Pada sekolah tingkat lanjugtan ada sekitar 3 SMP diantaranya SMP Ciampel untuk masyarakat Desa Kutapohaci dan sekitarnya, SMP Mulyasejati untuk masyarakat Desa Tegaallega dan sekitar, sama SMP Kutamekar. Masyarakat Kecamatan Ciampel harus mampu pendidikan yang tinggi, dengan dibarengi peningkatan kesejahteraan masyarakat.  (*)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 16:55

No comments:

Post a Comment