Monday 3 August 2015

Dua Wartawan Karawang DiPalak Geng Motor

*Gor Panatayuda Tak Aman

Ini peringatan bagi Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi bahwa karawang belum aman dari genk bermotor. Jangan kan ditempat sepi bahkan dikeramaian pun para penjahat ini leluasa melakukan aksinya. Seperti itulah yang terjadi di Gor Panatayudha, akhir pekan (1/8) kemarin. Sialnya yang menjadi korban kali ini justru dua awak media cetak lokal di Karawang yang kerap menyampaikan kesuksesan polisi mengamankan Karawang dari aksi genk motor.

Kedua korban masing-masing Gusti Septa (25) Wartawan Spirit Karawang dan Ega Nurgraha (25) Wartawan Radar Karawang. Menjadi korban pemerasan genk motor saat berada di sekitar GOR Panatayudha, Sabtu (1/8). Selain merampas uang sebesar Rp 340 ribu, para pelaku juga sempat menganiaya kedua korban. Kini kasus perampasan dengan kekerasan itu sudah ditangani Polres Karawang.

Gusti dan Ega saat ditemui wartawan usai melapor ke Polres Karawang  mengatakan, peristiwa pemalakan dan kekerasan tersebut terjadi ketika mereka berada di sekitar parkiran  GOR Panatayuda untuk mencari makanan. Tiba-tiba, datang tiga orang pelaku yang mengendarai sepeda motor masing-masing. Tanpa basa basi, salah satu dari ketiga anggota geng motor itu langsung menodongkan senjata tajam jenis pisau dan seorang lainnya menggunakan botol. Sementara rekannya yang lain meminta uang secara paksa. "Karena situasinya sudah tidak memungkinkan lagi, kami pasrah dan menyerahklan uang yang mereka minta," kata Gusti.

Saat ketiga pelaku datang, lanjut Gusti, kondisinya sudah dalam keadaan mabuk. Sehingga, mereka sulit diajak berkomunikasi secara logika terutama agar mengurungkan niatnya untuk melakukan pemalakan. Malah, sebelum ketiga pelaku kabur dengan membawa hasil kejahatannya beberapa motor yang parkir sempat dijatuhkan pelaku. "Awalnya, kami sempat menyerahkan uang masing masing sebesar Rp 10.000 karena mereka mengaku kekurangan duit untuk membeli minuman keras (miras) tetapi mereka tetap ngotot meminta uang lebih besar sembari mengacungkan pisau dan botol. Daripada nyawa melayang, kami pasrah saja ketika mereka merogoh isi kantong kami. Beruntung, sejumlah uang, kamera dan barang berharga yang ada di tas kami tidak diambil juga oleh pelaku pemalakan dengan kekerasan itu," terang Gusti.

Hal senada juga diungkapkan Ega Nugraha. Menurutnya, dirinya dan Gusti bukan hanya dijadikan sebagai korban pemalakan tetapi juga menjadi korban penganiayaan. "Saya di pukul sekali, kalau Gusti di pukul sebanyak dua kali karena Gusti tetap mempertahankan uang sakunya itu. Gusti dipukul dengan botol miras kosong itu di kepala sama punggungnya, kalau saya hanya di punggung saja," ujarnya.

Ega mengaku sempat mencatat salah satu nomor polisi (Nopol) sepeda motor yang digunakan oleh pelaku yakni Honda Beat warna Pink dengan nopol T-4319-KN. "Dua motor lainnya yakni Yamaha Mio warna Hitam Merah dan Yamaha Mio warna Hijau Kuning tidak menggunakan nomor  yakin kalau para pelakunya adalah oknum dari salah satu geng motor, karena para pedagang disini mengenali mereka sebagai anggota geng motor yang sering nongkrong di daerah Jatirasa, Karawang." jelasnya.

Selain menimpa keduanya, kejadian serupa juga menimpa korban lainnya. Bahkan, ia bersama warga lainnya yang menjadi korban pemalakan serta pemukulan dengan botol miras kosong, sempat melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi yang ada tak jauh dari lokasi kejadian. Tepatnya, di depan Bank BCA. Namun laporan yang diterima oleh salah satu anggota patroli, tak digubris dan menganjurkan langsung melaporkan kasus tersebut ke Polsek Karawang Kota. "Kami sangat menyayangkan sikap anggota polisi tersebut," ungkapnya (ops)
Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 17:53

No comments:

Post a Comment