Badai Dualisme Kepemimpinan Karang Taruna Berakhir

DUALISME KEPEMIMPINAN: Bupati Cellica Nurrachadiana
mengingatkan tidak ada dualisme kepemimpinan
Ketua Karang Taruna Kabupaten.

Ditengah badai dualisme dalam kepengurusan Karang Taruna Kabupaten, Bupati Cellica Nurrachadiana mulai mempromosikan ke publik Pengurus Karang Taruna Kabupaten yang sah dibawah kepemimpinan Oma Miharja Rizki.

Cellica mengatakan itu saat menghadiri rapat minggon di Kelurahan Nagasari. Dalam kegiatan tersebut orang nomor satu di Karawang ini lantang mengumumkan, bahwa kepengurusan Karang Taruna Kabupaten yang sah ialah dibawah komando Oma. "Karang taruna yang sah ada satu, tidak ada dualisme. Yang dipimpin oleh Oma," ujarnya, Rabu (12/8).

Cellica mengatakan, Karang Taruna Kabupaten Karawang dibawah pimpinan Oma Miharja telah mendapatkan legalitas dalam bentuk Surat Keputusan (SK). Oleh sebab itu, untuk permasalahan kepengurusan Karang Taruna Kabupaten Karawang sudah selesai dan tidak perlu dijadikan polemik. "Sudah dapat SK dari kabupaten, provinsi dan pusat. Saya juga sudah minta kepada Oma untuk berkarya semaksimal mungkin," tambah dia.

Namun dalam kesempatan itu, Cellica meminta kepada Karang Taruna Kabupaten Karawang dibawah kepemimpinan Oma Miharja tidak mengandalkan anggaran yang bersumber dari anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang. Sehingga Karang Taruna Kabupaten Karawang diminta untuk menjalankan organisasi sosial tersebut secara mandiri. "Tidak hanya minta APBD Karawang, jangan mengandalkan uang negara, anggarkan mandiri," imbuhnya.

Menurutnya, anggaran yang disediakan oleh pemerintah daerah hanya untuk perangsang agar organisasi tetap berjalan. Dan tetap melaksanakan kegiatan, sesuai dengan program kerja yang rancangnya. "Anggaran daerah hanya stimulan untuk rangsangan," cetusnya.

Terkait dualisme kepemimpinan Karang Taruna yang sempat menjadi polemik menurutnya harus selesai. Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada Oma Miharja selaku Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang untuk merangkul semua pengurus yang terdahulu dan saat ini. "Itu tugas untuk merangkul yang terdahulu dan sekarang. Ke depan bagaimana bisa terus berkarja dan meningkatkan solidaritas," tandasnya. (vid)