Thursday 27 August 2015

Aspirasi Warga Pinggiran

Melakukan aktivitas seni merupakan ungkapan murni dari hati yang paling dalam. Karena dalam berkesenian tersebut tidak mungkin ada niatan yang didasari oleh kepentingan dan tujuan materi semata-mata. Kendati tidak bisa dipungkiri bahwa dibalik itu semua pasti ada juga yang berniat tidak jujur.

Hal itu diungkapkan Indra, pelaku seni di Karawang, beberapa waktu lalu. "Kalimat ini saya batasi pada persoalan kesenian yang mengerucut yaitu teater. Sejak awal teater lahir di Indonesia berbeda dengan kelahiran tari. Perbedaan itu sangat menyolok. Seni Tari lahir dilingkungan keraton dan istana raja. Sedangkan teater lahir dilingkungan kelompok-kelompok pinggiran yang termajinalkan keadaan. Sehingga secara esensial, Tari selalu sendiko dawuh pada penguasa tertentu, sementara Teater justru sebaliknya," ucapnya.

Dari hal tersebut, lanjut Indra, bisa dicermati, apabila dalam dunia teater hanya terjadi rutinitas tanpa ada pikiran kritis, atau kelompok teater itu berdiri hanya untuk kepentingan menang-menangan dalam setiap kompetisi, lebih baik kelompok teater tersebut bubar saja. Teater muncul dari sebuah kegelisahan dan ketidakpuasan pada keadaan. "Ini Fenomena dan inilah yang menjadikan teater lebih cerdas berpikir dari seni pertunjukan yang lain. Lalu teater sering dianggap sebagai biang kerok dari setiap perlawanan terhadap suatu ketidakpuasan. Mari kawan-kawan semakin bersikap kritislah dalam dunia perteateran kita. Jangan cuman marah dibelakang. Negeri ini juga sudah semakin parah karena kejahatan yang terstruktur," katanya. (*)




Posted by: Siti Badriyah
Berita News Karawang Updated at: 19:09

No comments:

Post a Comment